Minggu, 08 Mei 2016

Mukhlis Denros, Merajut Ukhuwah Rantau dan Kampung Halaman


Mukhlis Denros bersama  Wartawan Senior [Ero/ Romeyzar Darwin]
ketika kunjungan di Kota Batam, dalam kesibukannya ada sebuah berita yang dimuatnya tentang 
Rantau dan Kampung Halaman

Batam, BKNews--Media ini Jum’at-Minggu (22-24/4) lalu kembali berkunjung ke Batam. Di kota ini, berkesempatan ke rumah salah seorang Tokoh Masyarakat Kab Solok Mukhlis Denros dan istrinya Yulismar “Ayang” asal Nagari Pianggu Kec IX Koto Sungai Lasi di Tiban. Merupakan teman akrab semasa keduanya masih menjadi anggota DPRD Kab Solok.

Meskipun agak jauh dari tempat tingal media ini di Batuhampar, namun tidak sulit menemukan rumah mereka yang berada di komplek perumahan. Beruntung saat ketemu, Mukhlis Denros belum terlanjur bepergian keluar rumah pagi itu menuju kantor istrinya. Keakraban tercipta seketika, padahal sudah lama tidak bertemu langsung.

Belum sampai dua tahun di Batam, Mukhlis dan istrinya telah berkiprah disana-sini. Selain menjadi pengurus Yayasan Al Azhar Batam yang mengelola sejumlah sekolah mulai dari PAUD hingga SLTA, dia tergabung pula dalam Persatuan Mubaliqh Batam. Artinya, Mukhlis tetap menggeluti profesi semulanya selama di kampung.

“Alhamdulillah kita di Batam ini diberdayakan. Selain memberikan khutbah, juga pengajian-pengajian pada majlis taqlim dan lainnya”, ujarnya.

Lalu bagaimana tanggapannya atas terpilihnya kembali H Gusmal DT Rajo Lelo, SE, MM sebagai Bupati Solok saat ini. Menurutnya, Gusmal selama ini memang dekat dengan rakyat dan merakyat, massanya lima tahun sebelum ini masih banyak. Terus, apa harapannya ke Gusmal? Menjawab pertanyaan yang satu ini, dia mengatakan Pemkab Solok tak bisa bekerja sendirian untuk membangun. Melainkan, butuh partisipasi dan kontribusi dari, kerjasama dan sama-sama bekerja dengan seluruh kalangan masyarakat.

“Termasuk dengan kita yang di rantau. Gusmal kan kelebihannya mampu menjalin hubungan kampung-rantau. Hubungan ini tetap harus dipelihara. Tapi, menurut kita, peran itu sebetulnya bisa dimainkan siapa saja. Semasa saya masih di dewan, kita kalau mau kunjungan kerja keluar daerah senantiasa mensetting pula rencana pertemuan dengan perantau. Disamping yang utama pelaksanaan kegiatan-kegiatan formal/resminya”, tambahnya.

Belakangan, dari pantauan Mukhlis, kunjungan langsung ke perantau disela acara/kegiatan resmi masyarakat kampung sudah jarang. Namun dia mengaku masih bisa berbangga dan puas juga dimana baru-baru ini berkesempatan menerima kunjungan rekan-rekan DPRD Kab Solok Priode 20014-2019. Sekalipun kunjungan ini tidak teragendakan resmi dan tidak dihadiri oleh keseluruhan anggota dewan yang berkunjung ke Batam.

“Dengan adanya kunjungan kalangan masyarakat dari kampung, setidaknya kita di rantau harus terus berbenah diri secara individual dan organisatoris. Artinya, kita di rantau harus dirangkul dan terangkul dalam wadah organisasi rang awak rantau yang aktif dan dinamis”, hematnya.

Dia mengatakan bahwa adalah sesuatu yang lazim dalam pertemuan kampung-rantau akan terjadi saling memberi dan menerima informasi/masukan yang bermanfaat atas banyak hal. Bahkan, tidak jarang pasca pertemuan ada tindaklanjut konkrit dari kedua belah pihak. Komunikasi dan keterbukaan ini, tekannya, merupakan modal dasar bagi kemajuan suatu daerah dan kesejahteraan masyarakatnya. (ERO)