Minggu, 17 Juni 2012

Renungan Hari Ke 29 Ramadhan

HALAL BIL HALAL WADAH SILATURAHIM

Oleh Drs. St. Mukhlis Denros



Dengan selesainya puasa pada hari ini yaitu hari ke 29 maka Insya Allah besok kita memasuki hari raya Idul Fithri, hal itu sesuai dengan ketentuan dari Menteri Agama RI, malam nanti akan berkumandang takbiran di seluruh penjuru masjid, surau dan rumah-rumah ummat Islam sebagai sunnah awal masuknya hari raya, kata rasulullah, ada dua kegembiraan bagi orang yang berpuasa, kegembiraan pertama ketika berbuka, luar biasa gembiranya kita saat adzan maghrib berkumandang, dengan seteguk air dapat melepaskan segala letih, haus dan lapar yang dilanjutkan dengan menikmati hidangan selanjutnya, seolah-olah dunia mulai terang, setelah berbuka semuanya kelihatan indah dan menarik, lega dan rasanya. kebahagiaan kedua kata Rasulullah adalah ketika datangnya hari raya, semuanya bergembira dan saling menggembirakan dengan setelah satu bulan berpuasa Ramadhan.

Sumber hari raya dalam islam ada dua yaitu yang berasal dari syariat adalah Idul Fithri dan Idul Adha, sedangkan yang berasal dari sejarah dapat kita lihat seperti tahun baru Muharam, Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj dan Nuzulul Qur’an. Pada bulan ini kita masih berada dalam suasana Idul Fithri setelah satu bulan kita berjuang mengenyampingkan hawa nafsu dengan harapan ibadah puasa kita membuahkan taqwa.

Idul Fithri menurut bahasa artinya kembali, fithri yaitu kejadian atau kesuian, sedangkan menurut istilah artinya kembali kepada sifat-sifat asli manusia pada waktu kejadian, sebagaimana sabda Nabi yang artinya, tiap ada yang dilahirkan dalam keadaan fithrah/suci.

Adapun anjuran yang layak dilakukan dalam Idul Fithri yaitu;
1. Saling kunjung mengunjungi.
2. Bersalam-salaman.
3. Bermaaf-maafan.
4. Bersilaturahim
5. Halal bil Halal.

Peristiwa silaurahim yang dilakukan pada suatu tempat tertentu dengan rangkaian acara tertentu seiring pula dengan halal bil halal, hal ini dilakukan karena antara satu dengan lainnya tidak dapat saling mengunjungi bahkan dianggap formal bila diadakan acara halal bil halal.

Halal bil halal adalah istilah khas Indonesia dalam rangka saling menghalalkan dan memaafkan atas kekeliruan dan kesalahan yang pernah terjadi, dalam surat Al Maidah 5;13 Allah berfirman,”Maaf-maafkanlah mereka dan leburkanlah segala kesalahannya sesungguhnya Allah amat sayang terhadap orang-orang yang berbuat baik”.


Drs.St.Mukhlis Denros dan keluarga mengucapkan Selamat hari raya Idul Fithri 1 Syawal 1433.H/ 2012.M 'TAQABBALALLAHU MINNA WAMINKUM, MINAL 'AIDIIN WAL FAIZHIN' Mohon maaf lahir dan bathin.

Demikian pula hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim menyatakan,”Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia menghubungkan kasih sayang”. Ujud silaurahim ini dalam islam tampak pada praktek ibadah yang dilakukan seperti;
1. Mengucapkan salam di akhir shalat.
2. Shalat yang dilakukan dengan berjamaah.
3. Melaksanakan ibadah jum’at satu kali dalam seminggu.
4. Shalat tarawih dan puasa di bulan Ramadhan.
5. Membayarkan zakat, infaq dan sedekah.
6. Mengucapkan salam ketika bertemu.
7. Konfrensi besar umat islam dalam melaksanakan ibadah haji di Mekkah.

Manusia sebagai hamba dan makhluk sosial mempunyai dua hubungan sekaligus, yaitu hubungan mendatar dengan istilah horizontal yaitu hubungan manusia dengan manusia dengan wujud silaturahim, hubungan vertikal yaitu keatas, hubungan manusia dengan Allah melalui ibadah, baik ibadah khusus atau ibadah secara umum.

Adapun makna dari ucapan manusia melalui kalika takbir, tahlil dan tahmid dalam rangka memupuk hubungan secara vertikal menurut Dr.Muhammad Al Bahy adalah;
1. Manifestasi pengulangan ikrar yang pernah diucapkan.
2. Pembulatan tekad, dengan konsistensi dan koksekwensi tidak ada yang layak dipuja selain dari Allah.
3. Pengakuan atas kelemahan diri, hanya kepada Allah tempat meminta perolongan.
4. Menguatkan ke-Esaan Allah sehingga dalam beramal dilakukan dengan ikhlas karenanya.

Ada beberapa keterangan Allah dan Rasul-Nya yang berhubungan dengan silaturahim atau halal bil halal yaitu;
1. Surat Al A’raf ;199
”Sukalah memaafkan, anjurkanlah berbuat baik dan berpalinglah dari orang-orang yang jahil”.

2. Hadits Riwayat Abu Daud
”Dua orang muslim yang bertemu lalu keduanya saling berjabat tangan, niscaya dosa keduanya diampni Allah sebelum mereka berpisah”.
[Harian Mimbar Minang Padang, 20122002].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar