Senin, 04 Juni 2012

Renungan Hari Ke 1 Ramadhan

MENYAMBUT BULAN RAMADHAN
oleh; Mukhlis Denros



Tadi malam merupakan kali pertama kita melaksanakan shalat tarawih di masjid, mushalla atau surau tempat kita tinggal, begitu indahnya suasana shalat tarawih malam pertama ini, semua keluarga, handai taulan, tetangga dan masyarakat luas berbaur bersama mengikuti shalat tarawih, tadi malam juga merupakan sahur pertama yang kita lakukan setelah sekian bulan tidak melaksanakannya, rasa kantuk bergelayut tak mampu mengalahkan tekad seorang mukmin untuk makan sahur bersama keluarga, sedikit waktu digunakan untuk tadarus Al Qur'an menjelang subuh datang shalat tahajudpun dilakukan. begitu indahnya suasana Ramadhan yang dirasakan oleh seorang mukmin dari tahun ke tahun, tak beda dengan saudara kita yang jauh di sana seperti di Palestina, Moro ataupun belahan dunia Islam lainnya, mungkin mereka melaksanakan tarawih dan sahurnya diantara dentuman peluru dan desingan misiu tapi semangat menyambut Ramadhan tidaklah berkurang.

Terasa belum lama kita berpisah dengan bulan Ramadhan yang lalu, kini telah diambang pintu pula bulan suci Ramadhan, bulan yang dirindukan oleh ummat islam yang beriman sebagai bulan yang penuh berkah, bulan untuk melaksanakan ibadah.

Dimana saja masjid akan penuh sesak oleh generasi tua muda, besar kecil, baik pria maupun wanita. Dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan menurut yang pernah dilakukan Rasulullah Saw, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan yaitu;
1. Pada akhir bulan Sya’ban adakanlah ceramah-ceramah, pengajian-pengajian atau penerangan agama dalam rangka menyambut bulan Ramadhan dengan menjelaskan keistimewaan bulan Ramadhan serta amalan saja yang layak dilakukan bagi orang yang sedang menjalankan ibadah puasa.

2. Menyambut bulan Ramadhan dengan penuh riang gembira, seolah-olah menunggu seorang tamu yang dirindukan dengan mengucapkan ”Ahlan wasahlan syahrur Ramadhan” atau ”Marhaban ya Ramadhan” [selamat datang bulan Ramadhan].


3. Niatkan di dalam hati untuk berpuasa sebulan penuh dengan didasari keimanan dan ikhlas. Karena orang-orang berimanlah yang diwajibkan untuk berpuasa,”Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa” [Al Baqarah 2;183].

Ada beberapa hal dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan yang telah menjadi tradisi bagi bangsa Indonesia, tetapi tidak sesuai dengan ajaran islam atau tidak ada tuntunannya, yaitu;

1. Ziarah kubur disertai dengan membakar kemenyan di kuburan, mengirim kembang kepada arwah dan berbagai minuman serta makanan yang dikirim untuk arwah yang ada di alam ghaib. Hukumnya ziarah kubur itu adalah sunnah, tetapi apabila dicampuri dengan urusan yang tidak ada tuntunannya, maka perbuatan itu mengandung syirik yang membawa kepada kesesatan.

2. Mandi keramas menyambut Ramadhan bukan pula suatu keharusan, karena memang tidak ada tuntunan yang pasti dari Nabi Muhammad Saw.

Demikianlah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyambut bulan Ramadhan, yang kiranya tidak sesuai dengan ajaran yang telah dituntunkan Rasulullah Saw agar ditinggalkan, sehingga kita memperoleh derajat taqwa yang dilukiskan pada surat Al Baqarah, karena memang tujuan puasa ialah membentuk orang-orang yang bertaqwa.

Imam Al Gazali membagi derajat puasa menjadi tiga tingkatan yaitu;
1. Puasa Umum, yaitu puasa yang dilakukan oleh orang-orang sebagian besar, yang hanya sekedar menahan lapar, haus dan menahan keinginan biologis dengan isteri/suami sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari.

2. Puasa Khusus, yaitu puasa disamping puasa di atas juga menahan anggota badan dari perbuatan yang tercela seperti tangan jangan mengambil barang orang lain dan mata jangan memandang hal-hal yang mendatangkan dosa.

3. Puasa Istimewa, yaitu puasa disamping mencakup dua hal diatas juga menahan hati dari niat yang buruk dan sikap yang tercela seperti dengki, hasad, sombong, takabur dan lain-lain.

Agar Ramadhan tahun ini tidak sia-sia dan berlalu tanpa bekas, maka alangkah baiknya kita menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat mengurangi nilai-nilai ibadah puasa, Rasulullah bersabda,”Berapa banyak orang yang berpuasa yang tidak memberi faedah puasanya itu, kecuali hanya lapar dan dahaga saja” [Mukhlis Denros, Majalah Serial Khutbah Jum’at Jakarta No. 70/April 1987].

1 komentar:

  1. Aslmkm Ust. Mhn izin tulisan2 ustad masuk dalam site kami; http://www.hadits.net/islamia/renungan/15642-renungan-ramadhan-hari-pertama

    Insya Allah sehat selalu. Salam dari Bogor

    Wassalam
    Bismark

    BalasHapus