Kamis, 12 April 2012

Buku Kumpulan Ceramah Praktis

Oleh Drs. MukhlisDenros

Seseorangmemeluk Islam dapatdikarenakanduahalyaitulahirdariorangtua yang telahberagama Islam sehinggasecaraotomatisseoranganakmemeluk agama Islam. Hal iniakanberkelanjutankalaudididik, dibimbingdalamajaran Islam. Sebab yang keduakarenahidayahdari Allah, melaluipertarungandahsyathatinurani yang dilakukandenganmempelajari, mengkajidanperenunganmendalamajaran Islam, seperti Margaret Marcus seorangwanitaYahudi yang memeluk Islam berdasarkanpergumulannyamencarikebenaran, setelahmasuk Islam diatukarnamanyadengan Maryam Jameelah.

Demikian pula denganLeofold Weis, seorangSosiolog yang mendalamiasfekajaran Islam lalu Allah memberihidayahkepadanyadengan Islam sekaligusdengannamabarunyayaitu Muhammad Assad. TidaklupakitadenganseorangpenyanyiInggris yang lincah di panggungdenganmusikvocalnyayaitu Cat Steven, setelahmengkajidanmendalami Islam akhirnyadiamenyatakanbahwa agama yang benaradalah Islam, diapunmemakainamabaruyaitu Yusuf Islam.

Dalammempelajari Islam baikmereka yang barumencarikebenaranatautelahmemeluk Islam agar tidakterjerumusdalamkesesatandankekeliruanatau “islamabangan” sekedarmenyandangpredikatmuslim, sebaiknyamengakaji Islam denganbeberapamethode.

Pertama, Islam harusdipelajaridarisumberaslinya yang kitakenaldengan Al Qur’an danSunnah, karena orang hanyamengenal Islam darisebagianulama-ulamadanpemeluk-pemeluknya yang telahjauhdaripimpinan Al Qur’an danSunnah, tahupengenalan Islam darisumber-sumberbukufiqhdantasawuf yang telahtuaketinggalanzaman yang banyakbercampurdenganbid’ahdankurafatsertatahyul .bilahaliniterjadimakaibadahdankepercayaannyabercampuradukdenganhal-hal yang tidak Islam, jauhdariajaran Islam yang murni.

Kedua, dipelajarisecara integral; artinya Islam harusdipelajarisecaramenyeluruhsebagaisatukesatuan yang bulattidakparsial/ sebagiansaja.Apabiladipelajarisecaraparsialmakatentulahpengetahuannyatentang Islam seperti yang dipelajarinyayaitubahagiankecildarimasalahdalam Islam yang bukanpokok. Orang yang demikianibaratempat orang buta yang mengenalgajah; orang butayang memegangekorgajahdiaakanmengatakanbahwagajahitupanjang, sibuta yang kebetulanmeraba kaki gajahakanberpendapatbahwagajahitusepertipohonkelapa, sibuta yang memegangtelingagajah, diaakanmenuturkanbahwagajahitulebarsepertinyiru, orang butakeempatkebetulanmemegangperutgajahmakadiaakanberteriakbahwagajahitubesardantergantung.

Barangkaliseseorangtidakmampuatautidakadakesempatanuntukmempelajari Islam secarakeseluruhandengan detail, makacukupdenganprinsip-prinsip Islam sajaatauhal-hal yang pokokkeseharian.

Ketiga; melaluibuku-buku yang ditulisulamabesar; Islam perludipelajaridarikepustakaan yang ditulisolehparaulamabesar, sepertikaumzuamadansarjana-sarjanamuslim. Janganmelaluibuku-buku yang ditulisolehparaorientaliskarenamerekamenulistentang Islam terlalubanyakdenganmaksudsubyektif.

Sebagianmerekaada yang melakukanpenelitianhanyasekedarilmuapaadanyatanpamaksud lain sesuaidenganpandangannya, ada pula denganmaksudmencarikelemahandankesalahankemudianhasilpenyelidikannyadiserahkankepadanegaranyauntukmemperkuatdarijajahannyaseperti Dr. SnouckHorgronye [1857-1937] seorangorientaliskebangsaanBelanda, karenasarjanaBelandakenamaaninitelahmemberikansumbangan yang besardalamlapanganilmupengetahuan Islam dimanfaatakanBelandauntuktujuanpenetrasipolitikkolonialnya di Indonesia. Demikian pula halnyabuku-bukusekuler yang merupakanperpanjangantanganorientalis yang sangatmembahayakanummat Islam, untukituselektiflahdalammembacadanmengkajisebuahbuku [Drs. A.Muin Umar, OrientalisdanStudi Islam, 1978].

Keempat, pelajari Islam itusendiri; kesalahansementara orang mempelajari Islam ialahdenganjalanmempelajarikenyataanummat Islam an sich, bukan agama Islam yang dipelajarinya.Sikapkonservataifsebagiangolongan Islam, keterbelakangan di bidangpendidikan, keawaman, kebodohan, disintegrasidankemiskinanmasyarakat Islam itulah yang dinilaisebagai Islam [Drs. NasrudinRazak, Dienul Islam, 1985].

Sikap yang adadiatasadsalahsikapumummanusia di duniaini, apakahummat Islam saja yang layakdikatakanterbelakang, awam, bodohdanmiskin, apakahpenganut agama lain sudahterbebasdarisikapini. Janganmempelajari Islam darikeadaanummat yang adasecararealita, galilah Islam sesuaidenganidealitanyaajaran Islam, pribadi yang dapatdijadikansebagai standard adalahNabi Muhammad Saw bukanummatnya, “SungguhdalampribadiRasulullahituadacontohteladan yang baikbagimu” [Al Ahzab 33;21].

Bilametodeinidipakaisebagaijalanmenemukanajaran Islam yang benartentuakandidapatikebenaran Islam, yaitujalanlurusdari Allah sebagaimanadalamsurat Al An’am 6;153, “Sesungguhnyainilahjalan-Ku yang lurus,makaikutilaholehmuakandia, danjanganlahkamuikutijalan-jalan lain karenaakanmemisahkankamudarijalan-Nya. Demikiandiwasiatkankepadamu agar kamubertaqwa”.

Diperkuatlagidenganayat Allah dalam Ali Imran 3;85, “Barangsiapa yang mencari agama selain Islam, tidakakanditerimadaripadanyadandia di akherattermasuk orang yang merugi”.

Sumberhukum Islam terdapatdalam Al Qur’an danSunnah, Al Qur’an merupakansumberhukumpertamabagiseorangmuslim yang harusdijagadenganpengertianmengamalkannya, bukansekedarsebagaipenjagaanfisik. Kalaukitamenginjak Al Qur’an dengan kaki barangkalitidakterlalubesardosanyadaripadamemelihara Al Qur’an; diletakkan di lemari yang baguslagitinggi, dijauhkandaridebu, namunajarannyakitainjak-injakdalamkehidupansehari-hari. Halal dan haram bukansuatuukuran, benardansalahtidakdipermasalahkanbahkanseluruhasfekkehidupanjauhdarinilai-nilai Islam sepertidalampergaulan, pakaian, budaya, ekonomi, politik, pendidikandan yang lainnyaidakmemakaikonsep Islam.

Agar kandungan Al Qur’an dengansegalaajarantetapterpeliharaharusdilakukanbeberapahalyaitu; dimiliki, dibaca, diketahuiisinya, diamalkan,dijadikansebagaisuluh di malamharidansebagaitongkatsianghari, sertamemperjuangkandaritangan-tanganjahil yang akanmelenyapkan Al Qur’an sekaligusajaranRasulullahmelaluisunnahnya, wajarbilaIbnuTaimiyahberkatatentang Al Qur’an, “Barangsiapa yang engganmembaca Al Qur’an berartidiamencampakkan Al Qur’an, barangsiapa yang membaca Al Qur’an tapitidakmaumengkajiisinyaberartidiatelahmencampakkan Al Qur’an danbarangsiapa yang membac

a Al Qur’an lalumengkajiisinyatapitidakmaumengamalkanisinyaberartitelahmencampakkan Al Qur’an”.

Dalam rangka menyampaikan ceramah untuk pengkaderan mubaligh melalui pesantren kilat, pesantren Ramadhan, ataupun kajian rutin dan kuliah keislaman pada lembaga pendidikan islam tentu perlu adanya materi-materi yang bukan hanya sebatas teori dan penyampaian pengajaran yang dangkal sehingga tidak menambah ghirah dan hamasah terhadap islam apalagi tanpa follow up yang berkelanjutan sehingga tidak membekas pada peserta didik.

Penyampaian materi dalam kegiatan training keislaman memang seharusnya jauh berbeda dengan materi pada pengajaran di sekolah atau kampus agar mampu menaikan voltase keimanan dan merubah sikap peserta didik sehingga menampilkan pribadi islami yang berkualitas.

Sikap itu menampilkan pribadi yang paling tidak memiliki;
1. Salimul Aqidah [aqidah yang bersih]
2. Shahihul Ibadah [ibadah yang sah]
3. Salamatul Fikrah [pemikiran yang selamat]
4. Matiinul Khuluq [akhlak yang solid]

Buku sederhana ini adalah sebuah upaya untuk itu, untuk membantu para da’i, murabbi, ustadz dan para pendidik untuk menyampaikan materi keislaman yang sudah disusun dengan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Kepada semua pihak kami ucapkan terima kasih yang telah memberikan kontribusi pemikiran dan motivasi kepada penulis untuk mengumpulkan dan menyusun materi ini hingga sampai ke tangan pembaca, semoga bermanfaat hendaknya.

Demikian sekelumit pengantar BUKUKUMPULAN CERAMAH PRAKTIS;

Judul : Kumpulan CeramahdanStudi Islam
Penulis : Drs.MukhlisDenros
TahunTerbit : 2009
Editor : Devi Herizon SH
Lay Out : BizatAqilla, Jakarta
Distributor : YayasanNurulHaqBalaiPandanCupak


Bukuinipertama kali dicetakdandidistribusikansecara gratis Selamamasihadapersediaan yang berminathubungi
Devi Herizon SH
KetuaYayasanNurulHaq, JorongBalaiPandan, NagariCupak, KecamatanGunungTalang, KabupatenSolok Sumatera Barat HP. 081363108642




Tidak ada komentar:

Posting Komentar