Kamis, 12 April 2012

Shalat dan Persoalannya



Oleh Drs. Mukhlis Denros

Shalat merupakan ibadah wajib dalam ajaran Islam yang dilakukan sehari semalam lima waktu dengan tata cara tertentu, shalat merupakan upaya yang mampu menahan seseorang dari berbuat keji dan mungkar. Dengan shalat seseorang mendekatkan diri kepada Allah membina hubungan vertikal juga memupuk hubungan herizontal antara manusia. Pada satu segi shalat mendatangkan kecelakaan bagi pelaksananya karena tidak melaksanakan dengan baik sesuai dengan aturan yang ditentukan Allah, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al Maun ayat 4-5, ”Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya”.

Shalat seseorang dapat dikatakan celaka karena shalatnya lalai dalam waktu, misalnya shalat zhuhurnya dilakukan ketika waktu ashar akan tiba, atau shalat asharnya dilakukan ketika waktu shalat maghrib akan tiba, begitupun dengan shalat-shalat wajib lainnya yang dilaksanakan dengan mengundur-undur waktunya.

Kecelakaan bagi yang mengerjakan shalat juga diakibatkan kurangnya konsentrasi, artinya hatinya senantiasa dihantui dan dikacaukan dengan berbagai urusan dunia yang fana ini. Shahun asal kata dari lupa sesuai dengan surat Al Ma’un, ada tiga kelupaan yang dilakukan orang yang shalat sehubungan dengan arti shahun yaitu;

1. Shahun Qablaha, yaitu lupa sebelum melakukan shalat, artinya ia sudah lupa dengan shalatnya sebelum takbir dimulai, fisiknya siap untuk shalat tapi hatinya masih berada di seberang.

2. Shahun Fiha, yaitu ketika shalat dimulai dia lupa dengan shalatnya yang teringat adalah segala pekerjaan yang ditinggalkan, sehingga tidak tahu lagi apa yang harus dibaca dan jumlah rakaatnya.

3. Shahun Ba’daha, suatu pengertian orang lupa setelah shalat dilaksanakan, begitu salam diucapkan lansung saja bangkit tanpa zikir dan berdo’a walaupun sejenak, seolah-olah dia tidak mengerjakan shalat.

Dari ketiga kriteria di atas rasanya lebih baik shahun qablaha, bila dia lansung sadar untuk membenahi niatnya kembali atau shahun ba’daha, dikatakan masih lebih baik karena shalat telah selesai, konsentrasinya pada shalat telah usai bersamaan usainya shalat, dari pada lalai dalam shalat. Walaupun demikian kesempurnaan shalat harus djaga demi kebaikan shalat agar tidak termasuk dalam golongan shahun yaitu lupa. Orang yang shalat dengan baik akan membekas pada prilakunya sehari-hari dengan pengaruh positif sebagai berikut;

1. Menanamkan Sifat Disiplin
Orang yang shalat tidak akan menyia-nyiakan waktu karena dia terikat oleh waktu-waktu shalat yang harus segera ditunaikan, sebelum berangkat dia sudah dapat memperkirakan dimana nanti shalatnya, andaikata tdak ada waktu karena perjalanan yang jauh dia siap dengan shalat jamak/ qasharnya, demikian pula dalam bertamu dia akan memilih waktu yang tidak mengganggu ketenangan tuan rumah dalam shalat karena kedatangannya.

2. Cinta Kebersihan
Orang yang shalat sebelumnya harus membersihkan badan, pakaian dan tempat shalat yang diawali dengan wudhu terlebih dahulu, orang islam harus mandi paling sedikit sekali dalam sehari. Melalui wudhu dapat menghilangkan dosa dan noda sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits Muslim, bahwa muka yang dicuci ketika wudhu akan keluar dari padanya dosa dari memandang, kedua tangan yang dicuci akan mengeluarkan dosa yang dilakukan tangan, kedua kaki yang disiram dengan bersh akan keluar dosa yang dilakukan oleh kaki.

3. Air Muka Jernih
Dua orang yang sama-sama putih kulitnya, yang satu shalat sedangkan yang satunya tidak, maka akan nampak berbeda kejernihan mukanya masing-masing. Bahkan orang yang berkulit hitampun nampak jernih dibandingkan orang berkulit putih yang tidak shalat, di akherat nanti bekas whudu akan memancar sebagaimana difirmankan Allah dalam surat Al Hadid ayat 12, ”Yaitu pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar dihadapan dan di sebelah kanan mereka, dikatakan kepada mereka, ”Pada hari ini ada berita gembira untukmu, yaitu syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar”.

4. Ada Bekas Sujud di Mukanya
Orang yang melaksanakan shalat akan nampak tanda bekas sujud di wajahnya, begitupun dalam pribadinya ada perubahan ke arah kebaikan dalam tindak dan prilakunya sehari-hari, seperti kesabarannya kian bertambah, demikan pula ketabahan dan kerendahan hatinya. Allah berfrman dalam surat Ma’arij; 19-23 ,”Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya”.

5. Mencetak Kedermawanan
Akhir shalat dengan ucapan salam ke kiri dan salam ke kanan, secara hakekatnya salam ke kanan memperhatikan nasib ummat islam di sebelah kanan dengan do’a selamat, salam ke kiri dengan simbul memperhatkan nasib ummat di sebelah kiri.
Tidaklah layak orang yang shalat dengan segala kemegahan dan kekayaan yang ada, sementara ummat islam kiri kanannya dalam keadaan kelaparan dan kepapaan. Ucapan salam saja tidak akan mampu merubah nasib mereka tanpa ada uluran tangan untuk membantu meringankan beban mereka.

6. Takut Berbuat Dosa
Orang yang shalat akan tercegah dari perbuatan jahat, hatinya tidak akan tergerak untuk melakukan kejahatan, bila shalat dilakukan, sementara diikuti pula dengan kejahatan berarti orang tersebut shalatnya tidak membekas. Dalam surat Al Ankabut ayat 45, Allah Swt berfirman, ”Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar”.

7. Membela Islam
Ibadah shalat membentuk jiwa cinta kepada islam dengan konsekwensinya rela membela islam dengan lisan, kekuasaan, harta benda maupun fisik dengan kemampuan masing-masing. Rasulullah Saw pernah meramalkan bahwa nanti ajaran islam yang pertama kali di dunia yaitu shalat, bila orang tidak shalat mustahil dia akan menegakkan hukum islam yang lain, karena shalat merupakan tiang dari agama, begtu tiang hancur maka bangunan yang lain ikut roboh.

8. Selalu Ingat Kepada Allah
Dengan shalat berart mengadakan hubungan vertikal kepada Khaliq [Allah Maha Pencipta] dengan segala kerendahan hati bermunajat dengan permohonan dan ampunan. Banyak orang yang meninggalkan shalat lalu hdupnya diliputi oleh kehancuran karena Allah telah menjanjikan, ”Ingatlah Aku, maka Aku akan ingat kepadamu, berdo’alah kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan”, Allah Swt berfirman dalam surat Thaha ayat 14, ”Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan drikanlah shalat untuk mengingat-Ku”.

Dan dalam surat Ar Ra’du ayat 28 Allah Swt berfirman, ”Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram”.

Shalat disamping sebagai sarana ibadah bagi orang islam dia juga ciri dan pembeda dengan orang lain. Rasululllah Saw pernah bersabda bahwa yang membedakan orang islam dengan orang kafir adalah shalat. [Majalah Serial Khutbah Jum’at Jakarta no. 227/ Mai 2000]



Penulis Drs. St. Mukhlis Denros
Ketua Yayasan Garda Anak Nagari Sumatera Barat
Anggota DPRD Kab. Solok 1999-2009
Hak Cipta Dilindungi Allah Subhanahu Wata’ala
Tidak Dilarang Keras Mengkopi dan Menyebarkan Materi ini
dengan menyebutkan sumbernya; http://mukhlisdenros,blogspot.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar