Senin, 09 April 2012

Isra' Mi'raj Mempertebal Keyakinan




Drs. St. Mukhlis Denros

Pengertian Isra’ secara umum adalah perjalanan pribadi Nabi Muhammad Saw pada satu malam hari,dalam waktu yang singkat dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Sedang mi’raj adalah perjalanan pribadi Nabi Muhammad dari alam bawah, yaitu bumi ke alam atas [langit] sampai ke langit ke tujuh dan sampai ke Sidratul Muntaha. Mengenai kapan terjadinya peristiwa ini terdapat beberapa pendapat; ada yang mengatakan pada malam hari sabtu, malam jum’at dan malam hari Senen, demikian pula tentang tanggal terjadinya, ada yang mengatakan pada tanggal 7 Rabi’ul Awal, 23 Rabiul akhir, dan ada pula yang mengatakan tanggal 27 Rajab, tanggal terakhir inilah yang umum dijadikan sebagai landasan. Bagaimana terjadinnya peristiwa inipun terdapat perbedaan pendapat, ada yang mengatakan dilakukan dengan roh saja, ada yang megatakan dengan roh dan jasad, disamping pendapat yang mengatakan Isra’ dengan jasad, sedangkan Mi’raj dengan roh saja. Hal ini adalah kekuasaan Allah, tapi tidaklah salah manusia mengadakan penelitian dalam rangka mencari hikmah dan mengolah keyakinan. Peristiwa Isra’ Mi’raj ini diterangkan Allah dalam Al Qur’an surat Al Isra’ ayat 2, ”Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, yang telah Kami berkati sekelilingnya, untuk Kami perlihatkan kepadanya tanda-tanda kebesaran Kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Isra’Mi’raj terjadi di luar kemampuan otak manusia apalagi pada masa lalu, sehingga wajar saja kaum kafir Quraisy semakin tidak percaya kepada ajakan Nabi Muhammad bahkan yang imannya tipispin masih mau mundur, menjadi munafiq setelah mendengar peristiwa ini. Ada beberapa bukti sejarah manusia yang terjadi dalam kehidupan ini, pada awalnya dianggap hal yang tidak mungkin terjadi, akhirnya setelah terbukti dapat dipercaya, seperti; 1. Pada abad ke XIV, bangsa Ero[a [ercaya diseberang lautan Atlantik ada sebuah pulau rahasia dengan penghuninya. Pada masa itu banyak ornag yang tidak percaya dan dianggap gila pendapat yang demikian. Pada abad ke XVIII, tepatnya tahun 1842 terbukti dengan ditemukannya Benua Amerika oleh Columbus. 2. Seorang ilmuwan pada abad ke XVI, yang bernama Galileo Galilei menyatakan bumi ini bulat, mendengar pendapat itu, banyak orang yang mengejek dan menuduhnya kafir dari gereja, karena pendapat yang berlaku ketika itu ialah bumi ini datar. Berkat ilmu pengetahuan, pendapat Galilio tersebut dibenarkan dan didukung. 3. Pada masa lalu, bila ada yang mengatakan manusia dapat ke bulan, maka dia akan tejek dengan berbagai tuduhan sinis. Akhirnya semua itu dapat dibuktikan dengan kemajuan ilmu manusia. Demikian pula halnya dengan Isra’ Mi’raj ini, tidak pernah lepas dari penyelidikan sampai saat sekarang, baik dipandang dari sudut agama, ilmu pengetahuan modern maupun oleh ahli para normal.

Tidak usah kita membicarakan bagaimana kejadian Isra’ Mi’raj yang berbeda di luar alam manusia, hal ini dapat dikemukakan dengan contoh seekor semut yang hinggap pada sebuah tas manusia lalu dibawa ke Jakarta. Kemudian orang tersebut kembali ke kampung lagi, masih bersama semut tadi. Ketika semut itu bertemu dengan teman-temannya, lalu menceritakan peristiwa kepergiannya dalam waktu dekata ke Jakarta sambil melihat segala keadaan yang ada, dalam waktu yang singkat hadir kembali di tempat asalnya. Tentu saja kawanan semut akan tercengang dan mengatakan,”Dia adalah semut yang gila”. Tidak ubahnya apa yang dialami oleh Nabi Muhammad Saw yang berada di luar alam manusia yang disebut dengan malakut, sesampainya beliau di Mekkah pada pagi harinya dan ditemui oleh Abu Jahal yang kebetulan melihat Nabi Muhammad sedang memikirkan peristiwa yang baru saja dialaminya, maka terjadilah dialog yang disaksikan oleh banyak orang Arab. Rasa penasaran Abu Jahal mendorong dia untuk menemui Abu Bakar, sahabata Nabi yang sangat baik, dia ingin mendengar pengakuan Abu Bakar tentang sahabatnya itu. Abu Jahal ; Adakah kamu percaya dengan sahabatmu itu ? Abu Bakar; Apakah dia yang mengatakan demikian ?


Abu Jahal ; Ya, dia yang mengatakan demikian! Abu Bakar; Jika betul dia berkata demikian, maka apa yang dikatakannya itu benar. Abu Jahal ; Apakah kamu membenarkan orang yang datang dari negeri Syam dalam waktu satu malam, lalu kembali ke Mekkah sebelum pagi? Abu Bakar ; Andai kata lebih dari itu yang dikabarkan oleh Muhammad, sayapun percaya. Pada saat itulah Abu Bakar digelari As Shiddiq, artinya orang yang membenarkan peristiwa Isra’ Mi’raj, walaupun beliau belum mendengar lansung dari Nabi Muhammad Saw atas peristiwa yang sebenarnya. Kemudian dari bulan Rajab ke Rajab kita memperingati Isra’ Mi’raj, apa hasil yang telah ktia peroleh ? apakah iman kita semakin kendur atau bertambah yakin dengan terus mengabdi kepada Allah. Puncak dari Isra’ Mi’raj Nabi Saw, yaitu memperoleh amanat Allah agar melakasanakan shalat tepat pada waktunya dengan penuh disiplin. Rasulullah bersabda yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud, ”Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, apakah amal l yang paling baik ? beliau menjawab, ”Shalat pada waktunya”. Shalat yang hanya dilakukan sekedar untuk memenuhi kewajiban dan semaraknya ritual tanpa penghayatan dalam pengakuannya, dalam artian tidak melebur jasad dalam kepasrahan mutlak kepada-Nya, maka ibadatnya tidak membawa pengaruh positif, baik terhadap dirinya maupun masyarakat. Shalatnya tidak pernah lupa, tapi perbuatan maksiat terus dilakukan, sedangkan tujuan shalat yang difirmankan Allah dalam surat Al Ankabut ayat 45 menyatakan, ”Dirikanlah shalat, shalat itu dapat mencecah dari perbuatan keji dan mungkar”. Mari periksa kembali ibadah shalat kita, dalam rangka memperingati peristiwa Isra’ Mi’raj [Majalah Serial Khutbah Jum’at Jakarta No. 126/ Februari 1992].

Penulis Drs. St. Mukhlis Denros
Ketua Yayasan Garda Anak Nagari Sumatera Barat
Anggota DPRD Kab. Solok 1999-2009
Hak Cipta Dilindungi Allah Subhanahu Wata’ala
Tidak Dilarang Keras Mengkopi dan Menyebarkan Materi ini
dengan menyebutkan sumbernya; http://mukhlisdenros,blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar