Senin, 07 Mei 2012

Enam golongan dilaknat Allah


Oleh Drs. St. Mukhlis Denros


Manusia dihadirkan Allah di dunia ini adalah sebagai hamba yang wajib mengabdi kepada-Nya dengan segala konsekwensinya, pengabdian saja nampaknya tidaklah cukup, maka iman akan meluruskan ibadah dan akhlak akan memperbagus kepribadian seseorang. Iman yang tidak mentauhidkan akan cendrung merusak ibadah dan menghancurkan akhlak, itulah makanya Rasulullah sering sekali memberikan tausiyah dan taujihat kepada para sahabat dan ummatnya dalam rangka menjaga iman agar tetap pada posisi tauhid, menjaga ibadah agar jauh dari amal yang sia-sia dan menuntun akhlak agar hidup dengan akhlakul karimah. Pada suatu kesempatan Rasulullah bersabda,

"Ada enam golongan, aku beserta Allah dan para Nabi mengutuk mereka yaitu;
1.Orang yang menambah kitab Allah
2.Orang yang mendustakan taqdir Allah
3.Orang yang dengan kekuasaan dan kesombongannya memuliakan orang yang dihinakan Allah dan menghinakan orang yang dimuliakan Allah
4.Menghalalkan apa yang diharamkan Allah
5.Menyakiti anak cucuku padahal itu diharamkan Allah
6.Meninggalkan sunnahku".

Dari hadits tersebut diatas, kita membahas satu persatu sebagai bahan renungan sehingga kita juga bisa menjaga iman, ibadah dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari;

1.Orang yang menambah kitab Allah
Kelompok ini adalah orang-orang yang menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal, dia tambah kitab Allah sesuai dengan kehendak nafsunya sendiri sebagaimana sejarah mencatat yang dituangkan oleh Allah dalam Al Qur'an tentang keimanan orang-orang Yahudi;

"Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al masih itu putera Allah". Demikianlah itu Ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?" [At Taubah 9;30]

2.Orang yang mendustakan taqdir Allah
Keimanan seorang mukmin menuntut untuk percaya kepada ketentuan-ketentuan Allah yang kita kenal dengan takdir. Hidup dan mati, jodoh dan rezeki, sengsara dan bahagia, semuanya telah ditentukan oleh Allah dan tercatat di LauhMahfudz. Orang yang mengingkari dan mendustakannya akan dilaknati oleh Allah dan Rasul-Nya karena mereka telah keluar dari keimanan yang sempurna.

"Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan dia Telah menciptakan segala sesuatu, dan dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya" [Al Furqan 25;2]


3.Orang yang dengan kekuasaan dan kesombongannya memuliakan orang
yang dihinakan Allah dan menghinakan orang yang dimuliakan Allah
Salah satu yang menyebabkan seseorang sombong adalah kekuasaan karena ketika itu dia sedang berada diatas, dengan kekuasaan orang bisa berbuat apa saja kalau iman dan islam tidak tertanam dengan baik di dadanya.
Ada pendapat yang mengatakan,"Biar Tekor asal Kesohor" artinya untuk meraih kepopuleran dan jabatan tidak masalah kalau harta habis untuk itu, jabatan dan wewenang yang tidak diiringi dengan iman yang kuat cendrung berlaku sombong, ujud kesombongannya nampak pada menyelewengkan jabatan, meremehkan orang lain, menekan bawahan dan menjilat atasan.

Allah akan melaknat orang yang dengan kekuasaan dan kesombongannya memuliakan orang yang dihinakan Allah, misalnya dia muliakan orang-orang kafir, orang munafiq, orang fasiq dan orang-orang yang terlibat syirik padahal orang demikian dihadapan Allah sangatlah hinanya, dan sebaliknya karena jabatannya dan dia hinakan orang yang dimuliakan Allah, seperti Allah memuliakan orang yang taqwa dan orang yang shaleh tapi dihadapan pejabat yang sombong malah dihinakan;

"Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal" [Al Hujurat 49;13]


4.Menghalalkan apa yang diharamkan Allah
Salah seorang isteri Nabi Muhammad Saw yang bernama Aisyah tidak suka kepada madu, jangankan untuk meminum madu, sedang mencium baunya saja dia tidak suka. Pada suatu hari Nabi Muhammad Saw meminum madu di rumah isterinya bernama Hafsah, setelah itu masuk ke kamar Aisyah, tapi bau madu masih tercium, Aisyah tidak senang dengan keadaan Nabi Saw yang demikian.

Karena cintanya kepada isterinya, untuk menyenangkan hati isteri tercinta itu nabi bersabda,”Demi Allah mulai saat ini aku haramkan madu untukku”. Dengan keputusan nabi tersebut, Allah menerangkan sebuah teguran dalam surat At Tahrim 66;1-2

"Hai nabi, Mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayan. Sesungguhnya Allah Telah mewajibkan kepadamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu dan Allah adalah Pelindungmu dan dia Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana"
Dari ayat diatas dapat ditarik pengertian;
1.Jangan mengharamkan sesuatu yang dihalalkan Allah.
2.Suami punya kewajiban untuk menyenangkan isteri dan sebaliknya tetapi jangan
berlawanan dengan perintah Allah Swt.
3.Kesenangan yang diberikan kepada isteri jangan sampai menyebabkan Allah murka.
Nabi yang secara tidak sengaja mengharamkan apa yang dihalalkan Allah akhirnya harus menarik sumpahnya dan membayar kaffarat, sedangkan bagi siapa saja yang berbuat begitu, apalagi dengan sengaja menghalalkan atau mengharamkan menurut kehendak pribadi maka Allah dan Rasul-Nya akan melaknat orang yang demikian.

5.Menyakiti anak cucuku padahal itu diharamkan Allah
Suatu perbuatan yang mendatangkan kemurkaan dan akhirnya dilaknat Allat dan Rasul-Nya adalah sikap dan sifat yang menyakiti anak dan cucu Rasulullah padahal itu tidak dibenarkan Allah, sedangkan menyakiti manusia biasa saja adalah sebuah kezhaliman apalagi menyakiti anak cucu Rasulullah Saw.

Kita bangga dengan anak-anak Rasulullah yang secara tidak lansung telah mendukung da'wah ayahnya seperti Ummu Qultsum, Zainab, Raqayyah dan Fatimah. Apalagi Fatimah yang memiliki dua orang anak terkenal sebagai cucu Rasulullah yaitu Hasan dan Husen yang tidak dilupakan oleh sejarah, demikian pula seorang anak lelaki Rasul yang bernama Ibrahim dari isterinya bernama Maria Qibtiyah yang meninggal ketika dia masih kecil, kejadian berikutnya terjadilah gerhana matahari sehingga terdengar ucapan dari salah seorang sahabat yang mengatakan,"Luar biasa kelahiran anak Rasulullah sampai terjadi gerhana", mendengar itu Rasulullah menyatakan,"Tidak ada kaitannya antara kelahiran dan kematian dengan gerhana, bila terjadi gerhana maka shalat gerhanalah kalian".

6.Meninggalkan sunnahku
Rasulullah memberikan kabar gembira kepada orang yang melaksanakan sunnah beliau dengan sabdanya,"Berbahagialah orang yang melaksanakan sunnahku sementara yang lain meninggalkannya". Banyak sekali sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk kita lakukan diantaranya menungguh-nunggu waktu shalat dan menegakkannya tepat waktu, selalu berzikir kepada Allah, memuliakan keluarga dan memuliakan tamu, bagi wanita memakai busana muslimah dan nampaknya segala prilaku Rasulullah layak kita ikuti sebagai teladan dalam hidup ini;

"Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" [Al Ahzab 33;21]
Sedangkan bagi yang meninggalkan sunnah Rasulullah maka mereka akan menerima laknat Allah dan Rasul-Nya, karena sunnah Nabi merupakan ujud dari loyalitas sebagai muslim kepada Nabinya.

Demikian enam golongan yang akan menerima laknat Allah dan Rasul-Nya karena dari sifat dan sikap mereka telah melenceng dari dari kebenaran iman dan islam, mereka masih muslim tapi kehidupan mereka tidak lagi mencerminkan kepribadian seorang muslim yang baik, semoga ini menjadi koreksi bagi muslim untuk memperbaharui komitmennya terhadap islam, wallahu a'lam, [Cubadak Solok, 25032010]

[Dimuat pada Tabloid Sumbar Pos Edisi 118/ Th.III/13-19 Februari 2011]

Penulis Drs. St. Mukhlis Denros
Ketua Yayasan Garda Anak Nagari Sumatera Barat
Anggota DPRD Kab. Solok 1999-2009
Hak Cipta Dilindungi Allah Subhanahu Wata’ala
Tidak Dilarang Keras Mengkopi dan Menyebarkan Materi ini
dengan menyebutkan sumbernya; http://mukhlisdenros,blogspot.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar