Senin, 07 Mei 2012

Ruanglingkup pendidikan Islam


Oleh Drs. Mukhlis Denros

Pendidikan bagi manusia sangat penting agar hidupnya bermakna untuk dapat hidup dengan wajar sebagai manusia lainnya. Sebuah ungkapan mengatakan.”Dengan seni hidup akan indah, dengan agama hidup akan terarah dan dengan ilmu hidup akan mudah”. Orang yang tidak dapat pendidikan sebagamana manusia lain maka cara hidupnya tidak sama dengan manusia pada umumnya, misalnya seorang yang hidup dengan binatang maka tata cara hidup dan prilakunya tidak berbeda dengan binatang.

Suatu fakta telah membuktikan bahwa manusia dibesarkan oleh lingkungannya, terdapat dua anak manusia yang ditemukan oleh seorang pemburu di liang Srigala di pegunungan Himalaya dalam tahun 1920 dan kemudian diserahkan ke rumah yatim piatu di Madnafur. Perkembangan kedua anak perempuan yang diberi nama Amala dan Kamala oleh Jel Singh. Amala sesudah satu tahun berada dalam rumah yatim itu meninggal, tetapi Kamala tinggal disana sampai umur 17 tahun dan meninggal tahun 1929.

Waktu baru masuk asrama prilaku mereka seperti Srigala; merangkak dengan kaki tangannya, melolong pada bulan terang, menggonggong seperti srigala, berani keluar malam hari, siang hari hanya tidur, makan hanya daging mentah, air tidak diteguk tapi dijilati dengan lidah, tak dapat berbicara. Cirinya seperti manusia yang pertama yaitu berjalan tegak lurus baru dapat dikuasai oleh Kamala sesudah 4 tahun belajar, itupun belum dapat berjalan cepat, pelajaran bahasa lambat dan lama sekali, sampai meninggalnya Kamala pada umur 17 tahun ia hanya dapat menguasai 50 kata.

Begitu besarnya pengaruh pendidikan dan lingkungan bagi perkembangan anak sehingga orangtua harus berhati-hati dalam menjaga anaknya yang merupakan amanat dari Allah Swt, Rasulullah bersabda,”Tiap-tiap anak yang dilahirkan suci bersih, maka orangtuanyalah yang bertanggungjawab, akan menjadikannya Yahudi, Majusi atau Nasrani”.

Hadits diatas telah didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh pakar pendidikan Barat seperti William Stern, disamping mempunyai potensi dari dalam maka perlu adanya pendidikan dari orangtua selaku pendidik yang pertama dan utama, inilah toeri William dengan konsep Konvergensi.

Dalam islam ada beberapa hal penting tentang menuntut ilmu bagi seorang muslim yaitu;

1. Wajib Untuk Setiap Muslim
Mencari ilmu pengetahuan wajib bagi pria dan wanita sebagaimana Rasulullah bersabda,”Menuntut ilmu pengetahuan adalah wajib atas orang islam laki-laki dan wanita”. Menurut hadits tersebut, maka jelas bahwa islam menghendaki agar wanita islam itu mempunyai ilmu pengetahuan, sebab dengan ilmu pengetahuan mereka dapat mencapai kemajuan. Hadits ini menunjukkan juga, bahwa disamping kewajiban-kewajiban mereka yang lain, seperti kewajiban untuk beribadah kepada Allah, kewajiban untuk mentaati perintah Allah, maka kedua belah pihak yaitu pria dan wanita juga diwajibkan untuk mencari ilmu pengetahuan.
Sejarah mencatat bahwa setelah islam lahir, banyaklah wanita-wanita islam yang nampak maju dalam ilmu pengetahuan, terutama sekali seperti Aisyah permaisuri Nabi sendiri, yang sebelumnya kedudukan wanita tidak termasuk bilangan.

2. Ilmu tidak ada batasnya
Islam tidak mengenal adanya batas bagi ilmu pengetahuan yang dapat dicapai oleh seseorang yang sepandai-pandainyapun. Dalam hakekat segala perwujudan ini terdapat banyak lapangan yang dapat diselidiki oleh semua orang yang cerdik cendiakiawan. Bahkan seseorang yang ada ilmu pengetahuannya dianjurkan supaya terus menerus meneliti, menyelidiki dan memeriksa. Hendaknya ia menjauhkan diri dari keangkuhan ulama-ulama tanggung yang mengira telah menguasai segala macam ilmu pengetahuan. Padahal kesempurnaan ilmu pengetahuan itu hanyalah dimiliki oleh Allah Yang Maha Esa,”Sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahuai segala sesuatu”[Al Mujadalah ;57]

3. Pembagian Ilmu
Sebenarnya dalam islam itu bahwa ilmu dari Allah semua, bukan ilmu agama saja yang harus dituntut tapi juga ilmu lainpun jangan dilupakan. Para alim ulama syariat telah sependapat bahwa ilmu yang dianjurkan oleh agama untuk dituntut itu ada dua bagian;

a. Ilmu fardhu ’ain, yaitu ilmu yang diwajibkan dipelajari oleh setiap orang mukallaf, tidak dibenarkan sama sekali seseorang mengemukakan alasan yang bagaimanapun untuk menghindarkannya sehingga ia tetap bodoh, dalam llmu agama agar amalannya dapat diterima Allah Ta’ala, ilmu yang dimaksud disini ialah ilmu segala macam hukum peribadatan.

b. Ilmu fardhu kifayah, yaitu ilmu yang dibutuhkan oleh masyarakat tanpa memandang kepada perorangannya, seperti belajar segala macam pertukangan yang semua orang pasti memerlukannya, juga belajar ilmu pertenunan dan lain-lain.

4. Tidak ada batas umur
Pendidikan bagi manusia akan berlansung selama-lamanya tanpa dibatasi oleh usia. Para ahli membagi ruanglingkup pendidikan menjadi dua yaitu arti sempit dan arti luas. Yang dimaksud dengan pendidikan dalam arti sempit ialah bimbingan yang diberikan kepada anak sampai ia dewasa. Pendidikan dalam arti luas ialah bimbingan yang diberikan sampai mencapai tujuan hidupnya, bagi pendidikan islam,sampai terbentuknya kepribadian muslim. Jadi pendidikan islam berlansung sejak anak dilahirkan sampai mencapai kesempurnaannya atau sampai akhir hidupnya, Nabi bersabda,”Tuntulah ilmu dari buayan sampai liang lahad”.

5. Tidak ada batas tempat
Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda,”Carilah ilmu walaupun sampai ke negara Cina”, dari hadits ini dapat diangkat beberapa pengertian sebagai wawasan ilmu yang harus digali oleh ummat islam, apa yang terkandung dari ucapan Nabi tersebut, kenapa Cina sebagai kiblat dan perbandingan kemajuan;

a. Di Cina pada masa itu kebudayaan telah maju pesat dari segala lapangan kehidupan sehingga layak bila ummat islam belajar dari kemajuan yang diraih bangsa Cina, kemajuan Cina dapa dicatat diantaranya; pada Dinasi Shang telah dikenal tulisan sebagai alat penting dalam mengenal ilmu pengetahuan. Pada saat itu telah ada sekolah untuk belajar membaca, menulis serta budi pekerti.

b. Jarak yang harus ditempuh bagi ummat islam menuju Cina sangat jauh,hal ini mustahil dicapai dengan berjalan kaki, untuk itu perlu adanya transportasi baik darat, laut maupun udara. Pada sisi ini ummat islam diransang untuk menemukan berbagai alat transportasi.

c. Dari pengertian lain mengajarkan kepada ummat islam agar berkelana ke negara lain supaya punya wawasan yang luas, tidak seperti katak dalam tempurung.

Kalau ingin digali lebih dalam sungguh terlalu banyak yang dapat ditemui dalam ajaran islam tentang ilmu pengetahuan dan pendidikan, lima poin dari ruanglingkup pendidikan islam sebagai jalan memasuki pintu gerbang pendidikan bahwa islam sangat mementingkan ilmu pengetahuan.

Sepanjang yang kita ketahui, rasanya belum ada sesuatu agamapun yang mendahului dalam pandangannya terhadap ilmu pengetahuan itu sebagai pandangan yang diberikan oleh islam. Islam sangat gigih dalam mendorong ummat manusia untuk mencari ilmu dan mendudukkannya sebagai sesuatu yang utama dan mulia. [Tabloid Zaman Padang No. 17/ Nopember 1999].

Penulis Drs. St. Mukhlis Denros
Ketua Yayasan Garda Anak Nagari Sumatera Barat
Anggota DPRD Kabupaten Solok 1999-2009
Hak Cipta Dilindungi Allah Subhanahu Wata’ala
Tidak Dilarang Keras Mengkopi dan Menyebarkan Materi ini
dengan menyebutkan sumbernya; http://mukhlisdenros,blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar