Senin, 07 Mei 2012

Perbuatan yang merusak iman


Oleh Drs. St. Mukhlis Denros

Iman itu ibarat mutiara karena tidak semua orang bisa memperolehnya, dia juga tidak bisa dipusakakan dari seorang ayahpun, dia merupakan hidayah dari Allah yang tinggi yaitu taqwa, berfirman dalam surat Ali Imran 3;102

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam".

Manusia harus mempertahankan imannya hingga kematian menjemputnya, untuk itu harus dihindari perbuatan yang dapat merusak iman yaitu;

1.Perbuatan syirik
Syirik adalah perbuatan yang dapat merusak iman karena iman yang bersih adalah iman yang tidak dicampuri oleh noda-noda penserikatan kepada Allah, jenis syirik ada tiga yaitu
a.Syirik Rububiyyah yaitu menganggap masih ada tuhan lain selain Allah sehingga mereka mengambil yang lain untuk melindungi dan tempat menyembah, mereka menganggap Tuhan itu bukan hanya Allah saja atau orang yang menganggap sifat ketuhanan juga melekat pada yang lain.

b.Syirik Mulkiyyah yaitu syirik yang menganggap masih ada kekuatan lain di luar kekuatan Allah seperti batu, kayu, gunung atau kuburan. Sehingga keperkasaan Allah melekat kepada yang lain atau anggapan bahwa kekuatan yang ada bukan hanya pada Allah saja.

c.Syirik Ilahiyyah yaitu syirik yang mencari Ilah selain Allah. Ibadah yang mereka lakukan selain diniatkan kepada Allah tapi juga memakai wasilah atau perantara kepada yang lain, perantara tadi bisa patung atau orang-orang shaleh yang sudah meninggal.



Karena bahayanya syirik ini maka Allah tidak akan mengampuni perbuatan dan sifat ini karena telah mencederai keimanan yang bersih dan sekaligus syirik merupakan kezhaliman yang tiada taranya;

"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah tersesat sejauh-jauhnya" [An Nisa' 4;116]

" Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".[Lukman 31;13]

2.Mengadakan wasilah/ perantaraan
Ini jaga salah satu bentuk syirik kepada Allah karena menganggap hubungan pribadi kita dengan Allah tidak bisa terlaksana dengan baik karena kita adalah makhluk yang kotor, hanya orang-orang tertentu sajalah yang dapat lansung menemui Allah;
“Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?"Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu)”[Yunus 10;18]

Baik permohonan syafaat tadi ditujukan kepada orang-orang shaleh atau kepada kuburan mereka yang dianggap keramat, padahal Allah mengajarkan agar kita beribadah tanpa perantara;
"Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan"[Al Fatihah1;5]

3.Berfikir bahwa ada peraturan lain selain peraturan Allah
Bagi seorang muslim yang iman masih baik maka dia punya pandangan bahwa peraturan yang betul sesuai dengan fithrah dan hati nurani manusia adalah peraturan Allah, sedangkan orang-orang yang rusak imannya beranggapan bahwa undang-undang lain lebih baik;

"Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), Karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa" [Al A'am 6;153]

4.Tidak senang dengan perintah Allah
Seorang muslim yang baik adalah muslim yang menerima perintah Allah dengan senang hati, ucapan mereka adalah "Sami'na wa 'ata'na'' kami dengar dan kami mentaati, sedangkan orang yang rusak imannya adalah orang yang selalu menolak perintah Allah karena rasa tidak senangnya.

" Dan orang-orang yang kafir, Maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-amal mereka. Yang demikian itu adalah Karena Sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka"[ Muhammad 47;8-9]

5.Bermain-main dengan firman Allah
Orang yang baik imannya, semua firman Allah dijadikan sebagai pedoman hidup dalam seluruh asfek kehidupannya tanpa tawar menawar, sedangkan orang-orang munafiq dan orang-orang yang rusak imannya mereka manjadikan firman Allah sebagai bahan permainan saja;

"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"[At Taubah 9;65]

6.Menolong orang musyrik
Kewajiban menolong orang lain adalah sikap mulia apalagi orang yang sangat membutuhkan pertolonan, tidaklah sama bila kita menolong orang-orang musyrik karena sikap dan sifat mereka membuat kita kecewa bila pertolongan kita berikan;

"Sesungguhnya Allah Hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu Karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim' [Al Mumtahanah 60;9]

7.Bermain dengan sihir
Perbuatan syaitan diantarannya adalah bermain sihir untuk menggoda manusia. Banyak hal yang tidak sesuai dengan iman dikala kita tenggelam kepada perbuatan sihir yang biasanya dimotori oleh para dukun, sampai Rasulullah menyatakan perbuatan main sihir itu adalah perbuatan yang medatangkan kerusakan kepada iman, untuk itu jauhilah dari kehidupan kita.

"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (Tidak mengerjakan sihir), Hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami Hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir".[Al Baqarah 2;102]

Demikianlah tujuh hal yang harus kita singkirkan dalam rangka menjadikan iman kita bernilai di hadapan Allah, segala noda yang dapat merusaknya sekuat tenaga kita singkirkan. Apalah artinya banyak ibadah bila iman kita tidak bersih maka sia-sialah amal itu, wallahu a'lam [Cubadak Solok, 25032010]-[Tulisan ini dimuat pada Tabloid Sumbar Post Padang, Edisi 123/TH.III/20-26 Maret 2011].

Penulis Drs. St. Mukhlis Denros
Ketua Yayasan Garda Anak Nagari Sumatera Barat
Anggota DPRD Kab. Solok 1999-2009
Hak Cipta Dilindungi Allah Subhanahu Wata’ala
Tidak Dilarang Keras Mengkopi dan Menyebarkan Materi ini
dengan menyebutkan sumbernya; http://mukhlisdenros,blogspot.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar