Sabtu, 28 April 2012

Ambil Islam seluruhnya atau tinggalkan


Drs. St. Mukhlis Denros
Di dunia ini hanya ada dua sikap hidup yang ada pada diri manusia yaitu iman atau kafir, mereka harus memilih salah satu diantaranya sebagai alternatif yang dianggap benar. Iman berarti mengakui keberadaan Allah beserta segala aturan-Nya sebagai jalan hidup yang benar dengan pedoman Al Qur’an dan Sunnah Rasul. Sedangkan kafir adalah sikap penolakan kepada Islam baik seluruhnya atau sebagian, lalu mencari jalan yang lain. Kedua sikap ini walaupun berbeda tapi mereka menunjukkan skap tegas dan tepat, tidak diragukan eksistensinya dan jelas kedudukan masing-masing yaitu sebagai ummat yang beriman kepada Allah dan hamba yang menentang Allah.

Diantara dua sikap ini satu sikap hidup manusia yang merugikan orang lain karena posisi mereka tidak jelas. Pada satu tempat mereka ada dan mengakui keberadaannya tapi pada tempat lain diapun ada, merekalah orang yang sifatnya plinplan, nifaq atau munafiq. Nifaq adalah bagaikan kuman dari suatu penyakit yang amat merusak jiwa bahkan suatu penyakit yang dapat membunuh siapapun yang termakan dan dapat diperdaya olehnya.

Nifaq adalah sebesar-besar musuh yang dapat membahayakan ummat, bahkan lebih besar bahayanya dari musuh yang tampak kelihatan. Ia adalah musuh yang tidak mungkin dapat ditangkis oleh tembakan peluru atau dentuman mortir. Selalu saja dicari-carinya kesempatan untuk membinasakan ummat,yang nantinya akan dapat menghancurkan mereka, memecah belah persatuan mereka dan dapat menghinggapi mereka dari segenap penjuru negara.

Kaum munafiq adalah musuh ummat islam yang laten, senantiasa berusaha keras, tetapi tidak tampak. Yang dimusuhi bukan tubuh tapi hati. Mereka adalah musuh dalam selimut,menggunting dalam lipatan dan terus mencari peluang untuk menohok kawan seiring dari belakang. Oleh sebab itu ummat sukar mengetahui siapa musuh mereka sebenarnya dan bagaimana cara mengusirnya. Ummat pasti payah mencari, dimana tempat musuh mereka itu sesungguhnya, jikalau dimaklumi, tentu mudah memberikan perlawanan, gampang sekali mengikis habis mereka itu sampai keakar-akarnya.

Tetapi celakanya mereka itu sukar diketahui,sulit ditemukan. Apapun yang diusahakan oleh kaum munafiq itu tiada lain hanyalah ingin melumpuhkan kekuatan batin umat dan bangsanya sendiri, bahkan gembira apabila melihat bangsanya itu terhenti gerakan majunya, apalagi jika sampai tidak bekerja lagi detik jantungnya atau mati. Benar-benar besar bencana yang ditimbulkan oleh kaum bermuka dua itu. Akhirnya kaum munafiq itu akan bertepuk tangan kuat-kuat, jika telah melihat bangsanya sudah dalam keadaan kebingungan oleh adanya musibah yang mereka lakukan. Karakteristik mereka disebutkan oleh Allah dalam surat Al Baqarah 2;8-10;
”Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadarDalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.”

Allah menghendaki kepada manusia agar hidup dalam satu sikap hidup yaitu sikap hidup iman atau kafir,bila seluruh manusia di dunia ini sepakat untuk beriman kepada Allah maka hal itu tidak akan meninggikan derajat Allah dan tidak ada manfaatnya bagi Allah, sebaliknya kalau seluruh manusia kafir kepada-Nya maka tidak akan ada kerugiannya dan tidak akan merendahkan kedudukan-Nya, semua itu terserah kepada manusia sebagaimana firman allah dalam surat Al Baqarah 2;256
”Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Ummat yang telah mengakui islam dan memilih sikap hidup beriman kepada Allah maka dia harus konsekwen dan konsisten dengan mengamalkan ajaran Islam dan mengamalkan islam secara utuh sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah 2;208
”Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”

Gambaran kehidupan pribadi dan masyarakat muslim jauh berbeda dengan kehidupan orang kafir karena pandangan hidup yang tidak sama pula. Dalam masyarakat islam tidak terdapat pemuda-pemudi yang berbaju minim atau bertelanjang, wanita-wanita yang suka menggoda orang lain atau digoda yang berkeliaran disetiap tempat, menyebarkan fitnah dan kekacauan dan semuanya itu untuk keuntungan syaitan.



Dalam masyarakat islam tidak terdapat gambar-gambar telanjang, film-film cabul dan nyanyi-nyanyi cabul, seperti film-film dan nyanyian Abdul Wahab dan konco-konconya. Dalam masyarakat islam tidak terdapat koran-koran yang menyiarkan gambar-gambar telanjang, kata-kata yang cabul dan lelucon cabul yang dapat dijumpai disetiap tempat. Dalam masyarakat islam tidak terdapat minum-minuman keras yang mendorong manusia untuk berbuat hal-hal yang tidak sopan, yang dapat menghilangkan kehendak dan pemikirannya, [Sayid Qutb,Beberapa Studi tentang Islam, 1982].

Walau kehendak pribadi atau masyarakat muslim yang tidak mendukung realisasi ajaran Islam dalam keluarga, masyarakat dan negara berarti keislamannya masih perlu dipertanyakan apalagi sikap hidupnya jauh dari ajaran Islam. Orang yang mengakui islam sebagai agama harus bertindak, bicara, berfikir dan berpandangan sesuai dengan islam sehingga setiap denyut janjung, setiap hembusan nafasnya dan setiap aliran darahnya menyuarakan kebesaran dan kebenaran Allah dan Islam, surat An Nur 24;51 difirmankan Allah;
”Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Untuk menciptakan sikap yang terkandung dalam surat An Nur ayat 51 tersebut tidaklah mudah, melalui proses yang cukup panjang dengan tarbiyyah, tabligh dan ta’lim, karena tidak sedikit ummat islam yang tidak mengerti dengan islam, atau punya ilmu islam tapi tidak memiliki kefahaman sehingga islam hanya dijadikan sebagai teori tanpa amal.

Hal ini terjadi karena musuh-musuh islam terlalu banyak, baik musuh secara internal maupun eksternal; musuh internal karena kebodohan ummat islam itu sendiri, sedangkan eksternal yaitu peran Salibis dan Zionis, mereka tidak suka ummat islam hidup dalam keislamannya sebagai mana pengakuan seorang Uskup Samuel Zwemer kepada para pendeta pada satu kesempatan,”Tugas kalian bukanlah menjadikan orang islam itu keluar dari agamanya, tapi jadikanlah mereka tidak mengerti dengan islamnya, itu sudah cukup”

Seiring dengan itu benar kalau Allah sejak awal telah memberi petunjuk tentang watak mereka untuk berhati-hati dalam bertindak dan mewaspadai gerakan kedua agama ini, yaitu Nasrani dan Yahudi, surat Al Baqarah 2;120 menjelaskan;

”Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.

Selayaknyalah ummat islam untuk mengkaji islam dengan mendalam sehingga mereak tahu dengan agamanya,mengerti hak dan kewajibannya, tidak cukup sekedar nama dan merek saja, atau islam sebagai ritual dan seremonial saja bahkan cendrung membela dan mendukung golongan lain, ambillah satu sikap, ”Masuk islam keseluruhannya atau tinggalkan islam keseluruhannya”, wallahu a’lam [Solok, 31012000]
[Tulisan ini dimuat di Tabloid Pilar Pemda Solok edisi 03, Agustus 2008].

Penulis Drs. St. Mukhlis Denros
Ketua Yayasan Garda Anak Nagari Sumatera Barat
Anggota DPRD Kab. Solok 1999-2009
Hak Cipta Dilindungi Allah Subhanahu Wata’ala
Tidak Dilarang Keras Mengkopi dan Menyebarkan Materi ini
dengan menyebutkan sumbernya; http://mukhlisdenros,blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar