Rabu, 25 April 2012

Mencari ilmu sampai ke negeri Cina


Oleh Drs. Mukhlis Denros



Surat dan ayat pertama kali turun kepada nabi Muhammad Saw melalui Jibril yaitu perintah membaca [96;1-5], dalam ayat ini terkandung makna agar ummat islam membaca apa yang tersurat, tersirat dan tersuruk di muka bumi ini sebagai modal dalam kehidupan. Dengan membaca akan diketahui apa yang belum diketahui, dengan pemahaman akan dapat diungkapkan apa yang tersirat dalam ayat melalui pengkajian, penelitian, percobaan maka akan terbongkar semua dan segala rahasia yang selama ini tersuruk baik dalam bumi maupun di angkasa raya. Jadi makna baca bukan sekedar membaca yang tersurat saja tapi pengertiannya sangat luas dan dalam yaitu membaca segala yang ada di dalam bahkan di luar orbit alam ini.

Islam mewajibkan kepada pemeluknya untuk menuntut ilmu tanpa membedakan ilmu agama dan ilmu umum lainnya karena semua ilmu itu berasal dari Allah yang harus dipelajari. Kewajiban ini disabdakan oleh Rasulullah,”Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang islam laki-laki dan perempuan”. Dalam hadits lain Rasulullah menyampaikan sabdanya yang diriwayatkan oleh Ibnu Adi dan Baihaqi,”Carilah ilmu itu walaupun sampai ke negeri Cina”.

a. Di Cina pada masa itu kebudayaan telah maju pesat dari segala lapangan kehidupan sehingga layak bila ummat islam belajar dari kemajuan yang diraih bangsa Cina, kemajuan Cina dapa dicatat diantaranya; pada Dinasi Shang telah dikenal tulisan sebagai alat penting dalam mengenal ilmu pengetahuan. Pada saat itu telah ada sekolah untuk belajar membaca, menulis serta budi pekerti. Pada tahun 105 M orang Cina berhasil menemukan kertas sebagai alat menuangkan tulisan. Dan pada masa inipun Cina telah mengenal alat cetak walaupun dengan bentuk yang sangat sederhana. Kebudayaan bangsa Cina sangat tinggi seperti arsitektur, seni patung, porselin, sastra, musik, seni tari, drama, seni menghitung dengan swipa dan lain sebagainya.

b. Jarak yang harus ditempuh bagi ummat islam menuju Cina sangat jauh,hal ini mustahil dicapai dengan berjalan kaki, untuk itu perlu adanya transportasi baik darat, laut maupun udara. Pada sisi ini ummat islam diransang untuk menemukan berbagai alat transportasi.

c. Dari pengertian lain mengajarkan kepada ummat islam agar berkelana ke negara lain supaya punya wawasan yang luas, tidak seperti katak dalam tempurung.

d. Untuk menuntut ilmu di rantau orang diperlukan ketabahan dan ketahanan fisik dan mental, artinya menjaga kondisi tubuh agar tetap prima. Bila tubuh sehat, mental baik, mudah melakukan berbagai aktivitas kehidupan, disini diperlukan ilmu kesehatan.

e. Biaya dalam menuntut ilmu tidak sedikit apalagi berada di rantau orang lain yang disebut Cina, artinya ilmu akan diperoleh bila ada biaya, untuk itu ummat islam dituntut memiliki kekayaan, kekayaan akan diraih bila mengerti soal ekonomi, maka diperlukan ilmu ekonomi sebagaimana Cina dengan menguasai ilmu ini menjadi raja dan penguasa di dunia.

f. Bangsa Cina adalah bangsa yang menguasai bidang ekonomi sehingga pasaran Asia bahkan belahan dunia sebagian besar dikuasai oleh Cina, karena Cina maju dalam bidang ekonomi, disini mata ummat islam dibuka bahwa untuk memajukan usaha ekonomi harus mencontoh Cina, artinya demi kemajuan tidak segan-segan belajar dengan bangsa manapun.




Berangkat dari pengertian hadits nabi tersebut dapat dikatakan bahwa Cina dijadikan sebagai kiblat dari ilmu pengetahuan karena ditinjau dari berbagai sudut sebagaimana yang telah dikemukakan. Ini adalah pengertian yang tersirat dari sabda nabi tersebut, apalagi digali lebih dalam maka segala yang tersuruk di negeri Cina dapat dijadikan sebagai bahan kajian yang mendatangkan ilmu pengetahuan; bagaimana cara hidup masyarakatnya, adat istiadat atau apa saja yang terkandung di bumi Cina tentu saja semua itu bila diadakan penelitian dapat mendatangkan manfaat karena ucapan nabi bukan sekedar ucapan tapi wahyu dari Allah Swt.

Dengan ilmu pengetahuan peradaban manusia akan maju dan ilmu pula yang membedakan antara manusia satu dengan lainnya sebagaimana surat Mujadalah 85;11 menyatakan,”....Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat...” . Selain itu, kedatangan seorang muslim ke Cina untuk menimba ilmu memberi peluang pula baginya untuk menda’wahkan islam disana tanpa mengenal waktu, karena kewajiban yang memang harus ditunaikan, Allah menerangkan, ”Ajaklah manusia ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana, berilah mereka pelajaran yang baik dan debatlah mereka iu dengan cara yang baik pula” [An Nahl 16;125].

Jadikanlah pelajaran wahai yang mempunyai hati nurani, wallahu a’lam, [Harian Mimbar Minang Padang, 28092001].

Penulis Drs. St. Mukhlis Denros
Ketua Yayasan Garda Anak Nagari Sumatera Barat
Anggota DPRD Kab. Solok 1999-2009
Hak Cipta Dilindungi Allah Subhanahu Wata’ala
Tidak Dilarang Keras Mengkopi dan Menyebarkan Materi ini
dengan menyebutkan sumbernya; http://mukhlisdenros,blogspot.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar