Sabtu, 28 April 2012

Remaja berbagai pandangan hidup


Drs. St. Mukhlis Denros

Akhir-akhir ini orangtua khawatir terhadap remaja yang banyak melakukan kenakalan seperti berkelahi, berjudi, minum-minuman keras sampai merampas hak orang lain, memperkosa dan membunuh. Kekhawatiran ini pantas saja terwujud karena telah terlalu sering muncul kepermukaan, remajapun condong bersemboyan konyol, ”Waktu kecil bermanja-manja, ketika besar kaya raya, sudah tua berfoya-foya dan kalau mati masuk syurga”. Ini merupakan angan-angan mereka yang hanya ingin hidup enak dengan mengenyampingkan perbuatan dan karya. Kekonyolan ini diiringi pula dengan pantun sebagaimana berbunyi, ”Kelapa muda kupas-kupasin, kelapa tua tinggal batoknya, masa muda puas-puasin kalau sudah tua tinggal bongkoknya”

Dengan kondisi demikian mereka harus pula dihadapkan oleh berbagai tantangan hidup baik dari dalam melalui lingkungan keluarga dan sekolah maupun dari luar dengan budaya Barat dan modernisasi yang diagungkan sejak berpakaian, akhlak pemikiran dan pergaulan yang bercara Barat, seolah-olah segala yang datang dari barat baik dan cocok untuk mereka yang mengakibatkan segala tingkah lakunya bertentangan dengan orangtua, merasa diri lebih hebat dan benar sendiri dan mengarah kepada perbuatan negatif.

Remaja yang bertingkahlaku negatif pada umumnya terhadap agama tidak begitu perhatian bahkan beranggapan agama belum perlu, nanti saja kalau sudah tua, namun demikian ada juga remaja yang mendalami agama walaupun mereka belum mengamalkannya dengan baik. Bagaimana remaja terhadap agamanya dapat kita lihat beberapa alternatif;

1. Percaya Turut-turutan
Karena lingkungan keluarga, teman pergaulan dan masyarakat yang dilihat remaja menampakkan suasana keislaman, maka mau tidak mau remajapun tertarik untuk ikut berbuat sebagaimana yang dilihanya sehingga orangtua sangat diharapkan selalu memberi teladan yang baik agar anakpun melakukan kebaikan itu, kepercayaan ini harus terus menerus dipupuk dengan memberikan motivasi agama bila memungkin menambah ilmu kepada mereka supaya lebih terarah dan terkordinir.

2. Percaya dan Sadar
Remaja yang tekun dia akan menggali ilmu pengetahuan dan agama yang sifatnya ingin tahu yang ada pada dirinya selalu menuntut sifat ini akan mencari jawaban atas prihal yang dilihat, didengar yang tidak masuk akal, segala yang tidak masuk akal ditolak, segala yang bertentangan dengan agama yang penuh dengan bid’ah, kurafat dan tahyul dikajinya, karena remaja kita tidak mau meyakini ajaran agama yang penuh dengan kesesatan.



3. Ambivalensi/ Ragu
Remaja adalah makhluk manusia yang masih mencarai identitas mencari kebenaran yang patut, keraguan pada agama akan timbul akibat beberapa faktor, ”Pengajaran pada kanak-kanak yang bersifat dogmatis, anak ditakut-takuti dengan hukuman dosa dan neraka, kemampuan remaja yang menigkatpun dapat menjadikan remaja ragu kepada agama yang karena setiap pembicaraan selalu diiringi dengan pemikiran, bila ada ajaran yang tidak sesuai dengan akal dia akan berfikir”. Kenapa kepercayaan demikian dianut ? kenapa ada dalam ajaran kepercayaan yang tidak masuk akal, pada tingkat ini orangtua harus waspada dalam memberikan jawaban-jawaban yang sesuai dengan perkembangan pemikiran remaja. Bila pendidikan yang dilalui remaja semakin tinggi maka buku-buku yang dihadapi berbobot, akhirnya dia mengaitkan agama dengan ilmu pengetahuan, bagaimana islam bicara tentang pendidikan, ekonomi, sosial, politik dan alam secara keseluruhan, bila hal ini tidak ditemui jawabannya maka mereka berada dalam kebingungan.

Keraguan kepada agama [islam] pun dapat terjadi kalau remaja berteman dengan orang yang lain agama, dia sering berdialoq tentang kebenaran agama yang menghasilkan cendrung bersifat toleransi yang salah kaprah. Adanya ketidak sesuaian antara nilai moral dengan kenyataan yang ada, sementara islam melarang riba, judi dan zina tapi ahli agama melakukannya, orang pandai berbuat dosa, timbul pemikiran bahwa orang yang beragama saja berbuat dosa apalagi orang yang tidak beragama, rupanya agama hanya sebagai topeng belaka, fikirnya.

4. Atheisme
Kemungkinan terakhir terhadap kepercayaan remaja yaitu benci kepada agama, agama dianggap tidak perlu, diawali dendam kepada orangtua, guru dan kemiskikan, sebagai contoh seorang pendiri paham Komunis bernama Karl Marx, ayahnya seorang Yahudi yang kaya, pada usia 6 tahun semua keluarganya pindah agama kepada Kristen Protestan, perpindahan agama ini yang mempengaruhi jiwanya pertama kali, lalu dia melihat ketidakbenaran ajaran Protestan yaitu konsep ”satu Tuhan sama dengan tiga Tuhan”, disamping buku yang dibacanya banyak mengkritik gereja, dikatakan Protestan adalah agama orang kaya yang menindas simiskin, gerejapun tidak segan-segan membunuh orang yang ingkar kepadanya sebagaimana Galileo Galilei yang mengatakan kalau bumi ini bulat, sedangkan faham gereja mengatakan bumi ini datar. Inilah yang membuat Karl Marx membenci semua agama, sayang sekali dia tidak mempelajari islam sehingga dia menyamakan semua agama.

Remaja masih memiliki pribadi yang labil, zaman yang dilaluinya tidak sama dengan zaman yang dilalui orangtuanya. Untuk itu orangtua harus memberikan pendidikan kepadanya sesuai dengan zaman yang dilaluinya, sebagaimana sabda Rasulullah Saw, ”Didiklah anak-anakmu itu, mereka itu dijadikan buat menghadapi masa yang lain dari masa kamu ini”. Sebagai orangtua agar nakalnya lebih baik dari dia dalam segala hal terutama dalam agama biarlah dia sebagai orangtua wawasan serta pengetahuan terhadap islam tidak seberapa tapi tidak demikian untuk anaknya, sehingga perlu adanya penanaman ajaran islam kepada anak dengan baik. Jangan jauhkan identitas islam dari dirinya, bila hal ini terjadi jangan sesalkan terjadinya kenakalan remaja, bukan sekedar remaja yang dikatakan nakal berarti orangtuapun berbuat nakal yaitu mengabaikan anaknya dari islam. [Harian Semangat Padang, 01121999].

Penulis Drs. St. Mukhlis Denros
Ketua Yayasan Garda Anak Nagari Sumatera Barat
Anggota DPRD Kab. Solok 1999-2009
Hak Cipta Dilindungi Allah Subhanahu Wata’ala
Tidak Dilarang Keras Mengkopi dan Menyebarkan Materi ini
dengan menyebutkan sumbernya; http://mukhlisdenros,blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar