Senin, 23 April 2012

Kualitas Manusia di Hadapan Allah


Drs. St. Mukhlis Denros

Setelah manusia melalui kehidupan alam ruh yang dilalui selama bermilyar-milyar tahun. Lalu dimasukkan dalam kandungan seorang ibu, paling lama dalam rahim 10 bulan, setelah lahir barulah masuk alam dunia yang harus diisi dengan berbagai pengabdian kepada Allah karena segala sepak terjang disini akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah, alam dunia terbentang bagi manusia rata-rata akan dinikmati 60 tahun, maka setelah itu kematian akan dihadapi untuk memasuki masa menanti yaitu alam barzah, menanti kejadian besar yaitu Kiamat. Manusia yang ada di alam ini mungkin saja akan dilalui bermilyar-milyar tahun. Barulah kehidupan lain dimasuki yaitu akherat dan kehidupan kekal sebagai final dari segala alam, alam ini akan diawali dengan hancurnya segala kehidupan.

Alam akherat akan dialami dengan pertanggungjawaban atau balasan dari hasil usaha manusia di dunia. Disini hanya ada dua tempat bagi manusia yaitu kehidupan yang penuh dengan segala derita dan kesengsaraan, inilah neraka, serta kehidupan yang penuh dengan nikmat yaitu syurga. Neraka akan dihuni oleh orang-orang yang masih berdosa sebagai pelebur kesalahan yang pernah dibuat, tempat abadi bagi orang kafir dalam kategori fasiq, munafiq, musyrik dan zhalim.

Penghuni Syurga
Kenikmatan syurga belum pernah dirasakan manusia, belum pernah terlihat leh mata dan tidak akan ada bandingannya dengan segala kenikmatan yang pernah dirasakan di dunia. Didalamnya mungkin akan ditemui makanan, minuman atau kesenangan lain yang pernah dialami di dunia tapi kelezatannya tidaklah sama, calon penghuni syurga yaitu;

1. Muslimun; yaitu orang yang menyerahkan diri kepada Allah untuk taat dengan segala hukum yang diberikannya, dia rela Islam sebagai way of live [pandangan hidupnya] dan siap untuk memperjuangkannya, “Adakah kamu hadir ketika Ya’cub kedatangan tanda-tanda maut, keika ia berkata kepada anak-anaknya, “Apakah yang kamu sembah sepeninggalku?” mereka menjawab,”Kami akanmenyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” [Al Baqarah 2;133].
Dalam surat Ali Imran 3;19 Allah menjelaskan bahwa “Sesungguhnya agama yang diridhai disisi Allah hanya Islam” dengan demikian apasaja jalan hidup yang dimasuki manusia selain dari Islam tidak akan diredhai Allah.

2. Mukminun; merekalah yang beriman kepada Allah dalam situasi dan kondisi bagaimanapun, keimanan mereka begitu kuat sehingga tidak dapat terpengaruh dan dipengaruhi oleh siapa dan apapun.
Al Baqarah 2;2-4 menerangkan, “Kitab Al Qur’an ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertawa yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dn menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka…”

3. Muhsinin; mereka ini orang mukmin yang senantiasa berbuat baik dengan memberikan dan menimbun amal ibadah, jauh dari sifat merusak baik melalui kata-kata, hati maupun tindakan, “…Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya….”[Al Baqarah 2;112]

4. Mukhlisin; keimanan yang diiringi dengan kebaikan tanpa dilandasi amal belum lagi sempurna karena motivasi amal haruslah ikhlas kepada Allah bukan karena makhluk atau maksud lain, “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima, seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian…”[Al Baqarah 2;264].


5. Muttaqin; tingkatan yang paling tinggi yaitu taqwa setelah melalui beberapa fase pengabdian yaitu muslim, mukmin, muhsin dan mukhlis, tingkat inilah sebagai sasaran ajaran Islam untuk memperoeh kemenangan puncak spiritual, “Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepadanya, dan jangan sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam…”[Ali Imran 3;102].

Itulah calon-calon penghuni syurga kelak yang disediakan bagi mereka, luasnya seluas langit dan bumi, kenikmatannya tidak ada bandingan. Barangsiapa telah masuk ke dalammnya tidak ada istilah bosan, mereka abadi dan selama-lamanya, ini diraih melalui pengabdian dengan pengorbanan harta, tenaga, fikiran, perasaan dan jiwa.

Penghuni Neraka
Kehidupan disini sedikitpun tidak enak, penuh dengan siksa dan derita, jangankan nerakanya akhirat sedangkan nerakanya dunia saja manusia tidak mampu berlama-lama menghadapinya. Penghuni neraka sebagaimana diberitakan Allah yaitu Iblis, batu dan manusia sebagai bahan bakarnya yang diawasi oleh malaikat Zabaniah, “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkannya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya” [At Tahrim 66;6].

1. Fasiqun; ini adalah kelompok manusia yang mengetahui kebenaran ajaran yang dibawa Rasul Allah, mereka mengaku beriman tetapi tidak mengikuti ajaran tersebut, “Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu Al Kitab, mereka diseru kepada Kitab Allah supaya kitab itu menetapkan hukum diantara mereka,kemudian sebagian dari mereka berpaling…”[Ali Imran 3;23].

2. Kafirun; golongan ini dengan terang-terangan menentang ajaran Allah bahkan berusaha untuk menghancurkan cahaya agama Allah, mereka rela mengorbankan jiwa raga dan hartanya untuk melenyapkan agama Allah. Bagaimanapun usaha kita untuk memberikan kesadaran mereka tidak akan sadar karena hati mereka telah dipateri untuk menentang kebenaran,”Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau kamu tidak beri peringatan, mereka juga tidak akan beriman. Allah telah mengunci mati hati mereka dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka tertutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat” [Al Baqarah 2;6-7].

3. Musyrikun; yaitu orang-orang yang mengambil Tuhan selain Allah, melakukan pengabdian kepada batu, patung atau menuhankan ilmu pengetahuan dan teknologi, berangkapan makhluk ada kesamaan dengan Allah, ”Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar” [An Nisa’ 4;48].


4. Munafiqun; mereka ibarat musuh dalam selimat, dihadapan orang beriman mengaku beriman tapi sebenarnya mereka tidak beriman, di mulut mereka mengatakan islam/iman tapi di hati mereka menolak, hanya sekedar mencari kesempatan yang baik, kalau mendapat keuntungan barulah mengatakan beriman tapi sebenarnya mereka tidak beriman. Keimanan mereka hanya lip service saja, ”Apabila dikatakan kepada mereka, ”Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain beriman”, mereka menjawab, ”Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?”[Al Baqarah 2;13]
5. Zhalimun; mereka ini disamping terlibat dalam fase-fase kedurhakaan kepada Allah seperti fasiq, musyrik atau munafiq juga gemar melakukan perbuatan penganiayaan, baik menganiaya diri sendiri dengan jalan tidak mau kembali kepada kebenaran yang menzhalimi orang lain dengan perlakuan yang tidak manusiawi, perbuatan mereka sesat lagi menyesatkan, ”Dan ingatlah ketika Kami berjanji kepada Musa memberikan Taurat sesudah 40 malam, lalu Kami menjadikan anak lembu sembahanmu sepeninggalannya dan kamu adalah orang-orang yang zhalim” [Al Baqarah 2;51].

Itulah dua kelompok besar manusia di hadapan Allah kelak dari orang-orang yang beriman; muslim, mukmin, muhsin, mukhlis dan muttaqin, tempat mereka di syurga yang penuh dengan kenikmatan. Dan golongan kafir terdiri dari fasiq, kafir, munafiq, musyrik dan zhalim, tempat mereka yang layak ialah di neraka [Tulisan ini pernah dimuat pada Harian Mimbar Minang Padang, 11022000].

Penulis Drs. St. Mukhlis Denros
Ketua Yayasan Garda Anak Nagari Sumatera Barat
Anggota DPRD Kab. Solok 1999-2009
Hak Cipta Dilindungi Allah Subhanahu Wata’ala
Tidak Dilarang Keras Mengkopi dan Menyebarkan Materi ini
dengan menyebutkan sumbernya; http://mukhlisdenros,blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar