Rabu, 25 April 2012

Penghambat Islam


Oleh Drs. Mukhlis Denros

Islam adalah agama yang diturunkan Allah untuk keselamatan manusia di dunia ini, kebenarannya menembus dan menghancurkan isme yang dibuat manusia, dapat dibuktikan bahkan Allah sendiri menantang seandainya manusia ragu akan kebenaran ajaran Al Qur’an silahkan membuat satu ayat saja untuk menandingi ayat-ayat Allah, pengumuman kompetisi tersebut dikeluarkan 14 abad yang silam untuk umum, tapi hingga kini belum ada yang tampil sebagai pemenang.

Ummat Islam harus mempelajari ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad, jangan sampai ummat sendiri tidak tahu tentang Islam. Sangat menyedihkan bila ummat Islam yang telah berusia 40 tahun belum tahu cara mandi junub, lalu bagaimana selama ini yang dilakukan padahal Rasulullah melalui haditsnya telah mengajarkan. Islam bukan sekedar ilmu, dia harus diamalkan, segala tingkah laku harus bercermin kepada kepribadian Nabi Muhammad. Aisyah pernah ditanya seseorang tentang akhlak Rasul, dia menjawab bahwa akhlak Rasul adalah Al Qur’an. Al Qur’an harus diterjemahkan oleh setiap muslim dalam ujud amal setiap hari. Islam juga harus disiarkan dengan kemampuan masing-masing karena tugas da’wah bukan tugas da’i, mubaligh atau guru agama saja tapi begitu ummat Islam mengakui dirinya sebagai Muslim maka terpanggil untuk menda’wahkan Islam, baik dengan lisan, kekuatan atau diam dalam hati yang artinya membenci perbuatan nista.

Tugas selanjutnya yaitu mempertahankan dari segala pengaruh dunia baik yang datang dari tradisi nenek moyang maupun isme-isme yang dibuat oleh thaghut untuk mengalihkan umat dari fikiran agama dengan maksud menghancurkan agama melalui fikiran-fikiran sesat seperti;

1. Nativisme
Ajaran ini mengajak umat untuk kepada keyakinan nenek moyang dengan tatacara yang tidak masuk akal, tentu saja bertentangan dengan Islam seperti ziarah kubur dengan menabur kembang, memohon do’a serta ajaran kurafat, tahayul, bid’ah dan syirik. Golongan ini dengan terang-terangan menolak ajaran Allah karena mereka yakin benar akan tradisi nenek moyang sebagaimana disindir Allah dalam surat Al Maidah 5;104, ”Apabila dikatakan kepada mereka,”Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul”, mereka menjawab,”Cukuplah untuk kamu apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”, dan apakah bapak-bapak mereka akan diikuti walaupun mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak pula mendapat petunjuk”.
Disamping itu mereka melakukan perbuatan tersebut karena terikat oleh tradisi nenek moyang padahal mereka tahu bahwa ajaran tersebut tidak ada manfaat atau mudharatnya sebagaimana Ibrahim menanya kaumnya tentang berhala, kaumnya tahu bahwa menyembah berhala tidak ada manfaat dan mudharatnya tapi karena telah terikat oleh adat terpaksa mereka melakukannya, ”Ketika Ibrahim berkata kepada bapak-bapaknya dan kaumnya,”Apakah yang kamu sembah?” Mereka menjawab,”Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya”, berkata Ibrahim,”Apakah berhala-berhala itu mendengar do’amu sewaktu kamu berdo’a kepadanya, atau dapat mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudharat? Mereka menjawab,”Bukan karena itu, sebenarnya kami dapati nenek moyang kami yang selalu berbuat begitu”, Ibrahim berkata,”Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah?” [Asy Syu’ara 26;70-75].

2. Sekularisme
Faham ini sangat berbahaya yang memisahkan kepentingan agama dengan kepentingan negara, agama tidak boleh menyinggung apalagi mencampuri urusan negara dan negara tidak akan mengurus tentang agama, jangan bicara tentang negara, di pemerintahan boleh bahkan harus bicara tentang negara, jangan menyinggung agama, agama urusan ulama, negara urusan pemerintah, kedua ini jangan dicampuri harus terpisah sangat jauh. Islam mengajarkan bahwa ulama dan umara harus bersanding agar kehidupan berjalan dengan baik, Islam tidak membenarkan antara ulama dan umara bertanding maka kacaulah kehidupan.
Faham ini terbagi dua yaitu non ekstrim merekalah orang yang memojokkan Islam dengan pengertian-pengertian sempit, dikatakan Islam hanya sekedar shalat dan masjid, bila bicara tentang ekonomi dan politik maka itu bukan bidang Islam. Golongan yang ekstrim merekalah yang mengatakan Tuhan telah mati, agama candu masyarakat, tidak lepas dari Komunis yang merencanakan penghancuran Islam baik dengan terang-terangan atau dari dalam.

3. Positivisme
Ajaran ini ditokohkan oleh Aguste Comte yang berpendapat bahwa kekuatan terbesar di dunia ini adalah fikiran, dengan fikiran manusia dapat berbuat apa maunya untuk kesenangan dan kesejahteraan di dunia, fikiran yang baik akan mencetuskan ide-ide yang baik pula dengan hasil yang gemilang tanpa menggantungkan diri kepada Tuhan. Orang yang mengakui Tuhan berarti fikirannya telah terikat dan terbelenggu, dia tidak memanfaatkan kekuatan yang ada pada dirinya atau fikiran, fikiranlah sebagai Tuhan, tiada lain Tuhan selain fikiran yang menghasilkan teknologi, industri dan komputer.
Pengabdian manusia hanya kepada manusia yang telah menggunakan fikirannya yang baik,bukan mengabdi kepada Tuhan karena manusia lain telah berjasa besar dalam hidup kita melalui pengorbanan fikirannya, adakah kekuatan lain sebagai ganti fikiran yang telah berhasil menciptakan ilmu pengetahuan dengan teknologi yang canggih?



4. Materialisme
Karl Marx lah sebagai bidan yang membantu melahirkan ajaran ini dengan faham bahwa puncak dari segala sesuatu adalah materi atau benda, dengan demikian segala yang berbau agama harus disingkirkan karena agama tidak diperlukan dalam hidup, asal kebutuhan materi terpenuhi, orang menganut agama karena mereka tidak memiliki mataeri lalu diiming-iming dengan syurga agar antara satu dengan yang lain menyerahkan materi yang dimilikinya atau yang tidak bermateri terhibur oleh racun agama, hal ini suatu taktik dari pengusaha dan penguasa untuk menjajah kaum proletar, jangan sampai menuntut hak yang lebih baik, toh nanti Tuhan akan membalas orang yang berlaku sewenang-wenang.
Faham inilah yang diajarkan Karl Marx untuk melepaskan kaum proletar dari kemiskinan dan kungkungan kaum borjuis, sehingga semua yang berbau agama harus dibuang karena dapat menghambat perjuangan untuk mencapai kemenangan dan kepuasan. Mereka tidak memiliki tujuan hidup selain dunia ini, hidup mereka adalah di dunia, bila mati maka habis cerita tentang dirinya seiring dengan hancurnya jasad, sekali-kali mereka tidak akan dibangkitkan kembali.

5. Pragmatisme
Seiring dengan faham materialisme tidak jauh berbeda dengan pendapat Pragmatisme yaitu anjuran yang memberikan pandangan bahwa yang harus difikirkan sekarang dan kini, segala yang bermerk agama harus dijauhkan karena bertentangan dengan faham ini, apalagi bicara tentang syurga-neraka dan kehidupan akherat mereka tidak mau tahu apalagi mempelajarinya karena hidup mereka adalah sekarang dan kini, tidak punya masa depan yang harus dicapai.

6. Vitalisme
Frederich Nietzhe memprakarsai aliran ini dengan pandangan bahwa Tuhan telah gagal menurunkan aturan hidup kepada manusia di bumi, aturan Tuhan tidak cocok lagi dipakai untuk zaman sekarang, selama ini manusia yang memakai ajaran Tuhan jauh tertinggal dari kemajuan selain keterbelakangan dan kehancuran, kegagalan Tuhan dalam menurunkan ajarannya harus diganti dengan aturan baru yaitu buatan manusia yang sesuai dengan watak, kemauan dan hati nurani manusia sendiri, dengan demikian aturan Tuhan telah usang dan tidak berlaku lagi, Tuhan tidak lagi berkuasa, kekuasaan dan fisik Tuhan telah mati.

7. Kristenisasi dan Zionisme
Tantangan Islam yang tidak kalah beratnya yaitu dua kelompok manusia yang berbeda ajaran tapi sekongkol dan satu sasaran untuk menghancurkan Islam, yaitu Kristen dan Yahudi. Kristen dengan Kristenisasinya melumpuhkan ummat Islam dari segi kualitas dan kuantitas, betapa banyak ummat Islam yang meninggalkan agamanya karena diiming-iming dengan mie, beras, minyak goreng dan kaos oblong, tidak sedikit yang menggadaikan aqidahnya demi tertarik dengan gadis/pemuda Kristen, ini terjadi lebih banyak di pelosok dengan sasaran orang-orang awam yang buta dengan ajaran Islam sementara kemelaratan melilit mereka, ummat Islam yang 92 persen menjadi 84 persen di Indonesia.

Sedangkan Yahudi dengan gerakan Zionismenya melancarkan aksi untuk menghancurkan Islam bahkan baru-baru ini mereka melancarkan perang dingin dengan menyebarkan susu bubuk dengan merek CIK yang dapat memandulkan ummat Islam, sengaja susu tersebut diedarkan di wilayah Islam dengan maksud agar ummat Islam habis secara kuantitas. Narkotikapun mereka edarkan melalui rentetan jaringan mafia yang sulit dilacak dilanjutkan dengan gerakan kebebasan seks melalui kesenian dan kebudayaan. Sebenarnya sejak dahulu Allah telah memperingatkan kepada ummat Islam agar berhati-hati dengan firman-Nya dalam surat Al Baqarah 2;120, ”Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka”.

Gerakan di atas dibuat dan dilancarkan manusia pada satu sisi untuk menghancurkan agama dengan menghilangkan ajarannya sedangkan secara keseluruhan guna melumpuhkan Islam baik dari dalam atau dari luar, baik secara halus atau kasar dengan sasaran Islam tidak lagi berdaya, Islam kehilangan taring. Bagi pemeluk Islam gerakan tersebut harus ditantang minimal dengan menata kembali pribadi masing-masing dan keluarga jangan sampai terseret baik bicara, fikiran dan tindakannya berada dalam ajaran tersebut, kita Islamkan segala niat, bicara, fikiran da tindakan kita walaupun tidak mampu melenyapkan mereka tapi cukuplah mereka tidak mampu menghancurkan kita [Tulisan ini pernah dimuat pada Harian Mimbar Minang Padang, 25022000].

Penulis Drs. St. Mukhlis Denros
Ketua Yayasan Garda Anak Nagari Sumatera Barat
Anggota DPRD Kab. Solok 1999-2009
Hak Cipta Dilindungi Allah Subhanahu Wata’ala
Tidak Dilarang Keras Mengkopi dan Menyebarkan Materi ini
dengan menyebutkan sumbernya; http://mukhlisdenros,blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar