Sabtu, 21 April 2012

Hadiah Rasul Buat Remaja Muslim


Drs. St. Mukhlis Denros

Islam bukan sekedar mengikat ummatnya dalam satu ikatan saja tapi harus terlihat di dalamnya secara keseluruhan sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah 2;208, ”Hai orang-orang yang beriman masuklah ke dalam islam itu secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.

Bila seseorang telah berada dalam islam maka segala cetusan hati yaitu niat harus murni karena mencari ridha Allah, ibadah harus sesuai dengan apa yang pernah dipraktekkan Rasulullah Saw, maupun akhlak juga harus bercermin pada ajaran islam sejak dari pribadi, keluarga, tetangga, masyarakat sampai kepada pergaulan antar bangsa.

Akhlak dalam pergaulan bukan hanya meliputi yang tertera dalam tulisan yang sederhana ini saja tapi masih banyak lagi yang belum diungkapkan karena keterbatasan ruang pembahasan, yang jelas bagi seorang muslim dia harus mampu menjaga kesucian dirinya. Jangan sampai terjerumus dalam langkah-langkah perbuatan zina, apalagi masuk kepada wilayah zina sebenarnya yang sangat dikutuk oleh Allah Swt. Akibat dari perbuatan zina itu terlalu banyak yang tersangkut, baik pribadi, keturunan maupun masyarakat.

Orangtua, guru atau masyarakat harus membenahi diri untuk menyelamatkan generasiini dari kehancuran moral dan kejahatan akhlak, pemuda dan pemudi harus mampu mempertahankan kesucian diri, untuk itu sikap, lingkungan dan pakaian ujudkanlah sesuai dengan cara islam.

Rasulullah menghibur para pemuda dan pemudi yang mampu mempertahankan kesucian dirinya bahwa nanti di Padang Mashar jarak Matahari dengan Bumi hanya sejengkal saja, tidak ada yang dapat menaungi manusia kecuali Allah. Naungan itu diberikan kepada salah seorang yang mampu mempertahankan diri dari perbuatan zina walaupun peluang itu ada. Selain itu beliau menyatakan bahwa pemuda dan pemudi yang mampu menjaga kesucian dirinya hingga masuk pintu pernikahan merupakan sebuah prestasi yang luar biasa.

Jika kita mengingat kembali makna ikrar syahadat, betapa malu dan sungkannya kita kepada Allah. Kita senantiasa obral janji, namun tidak ada buki sedikitpun. Hidup kita jauh dari nilai-nilai syahadat yang senantiasa kita kumandangkan, rasanya tidak layak kita masuk syurga Allah yang indah itu bila pembuktian syahadat tidak terujud, aqidah kita masih dangkal, ibadah kita belum lagi memadai, akhlak kita lebih banyak menonjolkan aurat daripada menutupinya, wawasan islam kita sangat sempit, ukhuwah kita tinggal semboyan saja.

Mumpung belum terlambat, sadarlah bahwa kita mempunyai pola hidup sendiri, dengan aturannya begitu rapi dan indah. Termasuk dalam aturan berbusana muslimah dan berpenampilan. Cukuplah bagi kita busana yang diharumi oleh minyak iman, berhiaskan permata amal shaleh dan pergaulan suci dalam lingkungan malaikat dan bidadari yang jauh dari maksiat dan langwi [perbuatan sia-sia]. Bila ikrar dari syahadat telah mampu kita ujudkan, benarlah pesan Muhammad Qutb dan harapannya kepada remaja muslim;

Kita memerlukan hilangnya kerlingan mata yang sumbang, jiwa yang liar, ketawa yang genit, lenggang lenggok yang penuh erotik, kata-kata yang porno, perasaan birahi yang kebuluran hendak menerkam mangsanya.

Kita memerlukan akhlak, rasa hormat dan adat lembaga.

Kita memerlukan wanita sebagai pembina generasi yang bersemangat kemanusiaan, bukan sekedar gumpalan daging yang hangat dan tubuh menggiurkan.

Kita menginginkan agar perasaan-perasaan kita terangkat dari lembah nafsu seks, sentimen kita menjadi serius dan sungguh-sungguh; dan jiwa kita menjadi bersih jernih.

Kita memerlukan pemdua-pemuda yang jiwanya mantap dan tentram, agar mereka mampu mencurahkan selruh tenaganya dan mampu berjuang. Dan yang semacam itu tidak dapat diharapkan dari pemuda yang menghabiskan waktunya bergelandangan di jalan-jalan raya seperti anjing kelaparan, wallahu a’lam [Harian Mimbar Minang Padang, 13062003]

Penulis Drs. St. Mukhlis Denros
Ketua Yayasan Garda Anak Nagari Sumatera Barat
Anggota DPRD Kab. Solok 1999-2009
Hak Cipta Dilindungi Allah Subhanahu Wata’ala
Tidak Dilarang Keras Mengkopi dan Menyebarkan Materi ini
dengan menyebutkan sumbernya; http://mukhlisdenros,blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar