Sabtu, 21 April 2012

Kiamat, Kapan Datang?



Drs. St. Mukhlis Denros

Percaya kepada hari akhir merupakan salah satu aqidah yang sangat penting bagi orang islam. Kepercayaan tersebut merupakan rukun iman yang kelima yang perlu dimiliki oleh muslim. Kepercayaan akan terjadinya hari akhir merupakan kepercayaan yang utama disamping kepercayaan kepada Allah. Dengan percaya kepada Allah kita yakin bahwa Dia adalah Pencipta segala yang ada di alam ini. Dan dengan percaya pada hari akhirat kita yakin adanya akibat dari setiap perbuatan atau amal manusia dan kejadian yang terakhir bagi setiap makhluk yang pernah ada di alam dunia. Dengan demikian kita mengetahui kewajiban yang perlu ditunaikan dan cita-cita yang perlu dicapai selama hidup di dunia untuk kini dan akhirat nanti, Allah berfirman;

”Makanya tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat yaitu kedatanganya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?” [Muhammad 47;18]

Dari ayat di atas Allah menerangkan bahwa kiamat akan datang dengan tiba-tiba tanpa diketahui oleh siapapun dan kapanpun datangnya, dia merupakan rahasia Allah, tak seorang makhlukpun diberi tahu oleh Allah, akan tetapi Allah memberikan tanda-tanda yang mengiringi kejadian yang luar biasa.

Suatu ketika dalam hadits diriwayatkan bahwa Jibril bertanya kepada Rasulullah Saw perihal tibanya hari akhir. Pertanyaan itu dijawab beliau bahwa yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya. Kemudian Jibril berkata lagi, ”Beritahukanlah kepada saya tanda-tandanya”, Rasulullah bersabda, ”Apabila hamba sahaya [budak] wanita melahirkan tuannya dan apabila engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang lagi miskin, serta para penggembala kambing hidup bermegah-megah dalam gedung yang besar-besar”.



Tanda-tanda akan tibanya hari kiamat sebagaimana telah dikemukakan termasuk tanda-tanda lain yang dianggap kecil. Kiamat walaupun tidak diketahui oleh manusia tapi dapat diliha tanda-tanda kecil yang mengawalinya dalam kehidupan masyarakat diantaranya;

Pertama, pemimpin orang yang rendah. Tanda kiamat akan datang salah satunya diawali dengan hadirnya pemimpin yang tidak berkualitas, merekalah yang rendah dalam bidang pendidikan sehingga dalam menjalankan roda kepemimpinan tidak sesuai degan keahlian. Mereka pemimpin yang rendah dalam bidang akhlak sehingga memimpin rakyak dengan tangan besi, mereka juga rendah dalam agama akhirnya rakyat yang harus disejahterakan malah diperas dan ditindas, Allah berfirman dalam surat Al Maidah 5;57, ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil sebagai pemimpinmu orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan”.

Bila yang hadir di panggung kekuasaan orang yang tidak berkualtas dari segi pendidikan, akhlak dan agama berarti tanda kiamat sudah tampak. Diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan orang yang tidak pandai membaca dan menulis, mungkin sebagai Menteri Agama orang yang tidak punya pengetahuan agama apalagi untuk mengamalkannya, mungkin sebagai Menteri Keamanan adalah orang yang selama ini membuat kekacauan, bisa saja seorang tersebut sebagai ketua lingkungan hidup padahal hutan habis dibabatnya.

Kedua, berpacu dengan kemewahan, orientasi hidup manusia dimasa ini semata-mata materi dan benda serta kemewahan sehingga mencari teman, mencari menantu dan pergaulan dipilih-pilih yaitu orang yang berharga lagi berharta. Harta dijadikan sebagai ukuran kebahagiaan dan kesuksesan. Kalau terdapat orang lain memiliki sesuatu walaupun tidak dapat menyaingi maka cukuplah puas kalau setarap dengan orang tersebut. Benar kata ungkapan, ”Milik tetangga terasa perlu untuk kita punyai”, artinya apa yang ada pada orang lain menjadi penting bagi kita, padahal dari ukuran penghasilan dia tidak pantas untuk memilikinya. Bila hidup telah berlomba-lomba dengan kemewahan segala macam cara akan dilakukan asal kebutuhan dapat dipenuhi, halal haram hantam sebagai panutan.

Kalau manusia telah berpacu dalam kemewahan berarti tanda kiamat sudah dekat sekali padahal Allah telah berfiman, ”Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap memasuki masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang berlebihan” [Al A’raf 7;31].

Ketiga, budak wanita melahirkan tuannya. Dimasa itu seorang budak wanita diperlakukan oleh majikannya dengan kekerasan hingga dizinahi lalu lahirlah seorang anak dari perbuatan haram. Anak yang lahir mungkin akan dipelihara sebagai anak kandung sendiri oleh tuannya sementara wanita tadi tetap sebagai budak/ pembantu yang mengasuh dan membesarkan anak tuannya. Anak tadi tentu saja menjadi tuan dan memperlakukan ibu kandungnya sebagai budak karena dia beranggapan lahir dari tuan dan nyonya di rumah itu.

Pengertian lain, seorang itu mempunyai anak yang dikandung dengan kasih sayang, dibesarkan dengan lemah lembut, setelah dewasa bukan perlakuan manis yang diterimanya dari si anak tabi tuba sebagai balasannya, dia memperlakukan ibuna tidak ubadhnay sebagai budak. Mungkin terjadi peristiwa ini yang sedang dialami dimasyarakat kita, seorang anak yang tinggal di kota dengan segala kemewahan dan kesenangan bersama isterinya sementara orangtuanya tidak diingat yang hidupnya penuh penderitaan. Satu ketika isterinya hampir melahirkan, barulah dia panggil ibunya yang tinggal di desa untuk datang ke kota karena cucunya akan lahir. Ibu tersebut dipanggil anak ke kota selain sebagai tukang cuci popok anak dan pakaian isterinya, tukang masak dan membersihkan rumah. Secara tidak lansung dia telah memperlakukan ibunya sebagai budak, padahal Allah menempatkan penyembahan kepada-Nya dengan berbuat baik kepada orangtua, ”Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang ibu bapakmu”[An Nisa 4;36].

Keempat, tidak berpedoman kepada agama. Kalau banyak manusia sudah melupakan agama bahkan agama dinyatakan sebagai musuh dan penghambat kemajuan, alamat kiamat diambang pintu. Orang tidak lagi mengambil agama sebagai pedoman dalam segala bidang kehidupan tapi berkiblat kepada idiologi sesat yang diciptakan manusai seperti Kapitalis, Komunis dan Sosialis dan idiologi lainnya.

Dalam ekonomi akan dipakai suatu prinsip yaitu dengan modal yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, inilah riba yang diciptakan Kapitalis. Dalam politik akan dipakai konsep Machiavelli yaitu menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, dalam bidang pendidikan faham Sekuler dihidup suburkan. Dalam kebudayaan akan berkiblat ke barat, beranggapan bahwa segala yang datang dari barat baik dan cocok untuk kita, bahkan barat dianggap sebagai contoh kemodernan.

Allah sejak dini telah menyatakan agar berhati-hati hidup di dunia ini karena idiologi yang diciptakan manusia tanpa pedoman agama membawa kerusakan dan kehancuran, ”Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta terhadap Allah” [Al An’am 6;116].

Itulah tanda-tanda kecil yang akan mengawali terjadinya kiamat, kita tahu bahwa tanda-tanda ini sudah nampak sekarang di tengah-tengah peradaban dunia sehingga tinggal menunggu saja kapan kiamat itu akan terjadi dengan kehancuran total yang digambarkan Allah dalam At Takwir 81;1-14, ”Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan,dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila lautan dijadikan meluap,dan apabila langit dilenyapkan”.

Bila seorang muslim yang beriman, tidak perlu mungkin kita menunggu kiamat besar akan terjadi, yang pasti kiamat kecil telah sering terjadi yaitu matinya seseorang, itu semua pelajaran bagi kita, yang penting sekali bagi kita adalah mempersiapkan segala bekal menghadapi hari kiamat kecil ataupun besar, kiranya layakkah kita dimasukkan ke dalam orang-orang yang beriman dan berbuat amal shaleh yang berhak meraih syurga-Nya, Allah berfirman, ”Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbua baiklah bahwa bagi mereka disediakan syurga-syurga”[Al Baqarah 2;25].

Kapanpun kiamat akan terjadi bagi seseorang muslim tidak jadi masalah bila dia sanggup berbekal untuk menghadapi itu, besok atau lusa dia pasti terjadi, dan merupakan hak mutlak Allah untuk menentukan saatnya, wallahu a’lam [Harian Mimbar Minang Padang, 12102001]


Penulis Drs. St. Mukhlis Denros
Ketua Yayasan Garda Anak Nagari Sumatera Barat
Anggota DPRD Kab. Solok 1999-2009
Hak Cipta Dilindungi Allah Subhanahu Wata’ala
Tidak Dilarang Keras Mengkopi dan Menyebarkan Materi ini
dengan menyebutkan sumbernya; http://mukhlisdenros,blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar